Emas Dunia Kinclong saat Dolar AS Ambruk
Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Hal itu terjadi karena dolar turun lebih jauh dari tertinggi 20 tahun menjelang data inflasi utama AS minggu ini.
Mengutip Antara, Selasa, 13 September 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terkerek sebanyak USD12 atau 0,69 persen menjadi USD1.740,60 per ons, setelah mencapai level terendah sesi USD1.722,30.
Emas berjangka menguat USD8,40 atau 0,49 persen menjadi USD1.728,60 pada Jumat, 9 September, setelah tergelincir sebanyak USD7,60 atau 0,44 persen menjadi USD1.720,20 pada Kamis, 8 September, dan melonjak USD14,90 atau 0,87 persen menjadi USD1.727,80 pada Rabu, 7 September.
Dolar AS melemah lebih jauh pada perdagangan Senin, 12 September, karena pelaku pasar menunggu data inflasi AS untuk Agustus yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Data inflasi utama AS diperkirakan semakin berkurang dari level tertinggi yang dicapai tahun ini, sebuah tren yang dapat mendorong Fed untuk menurunkan laju kenaikan suku bunganya.
Para analis pasar juga mencatat bahwa emas kemungkinan telah menemukan dukungan karena permintaan safe-haven yang didorong oleh inflasi dan dampak geopolitik dari konflik Rusia-Ukraina.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik USD1,093 atau 5,82 persen, menjadi USD19,86 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober terangkat sebanyak USD27,3 atau 3,11 persen, menjadi USD904,20 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone.com