Dolar AS Tak Bernyali Menguat Jelang Rilis Data Ekonomi Utama

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar menunggu serangkaian rilis data ekonomi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,62 persen menjadi 108,3300.

Mengutip Xinhua, Selasa, 13 September 2022, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0120 dari USD1,0045 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,1679 dibandingkan dengan USD1,1589 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6881 dibandingkan dengan USD0,6842.

Sedangkan dolar AS dibeli 142,74 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 142,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9540 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9607 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2984 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3032 dolar Kanada.

Di sisi lain, sebanyak tiga indeks utama di bursa saham Wall Street bergerak naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan dapat terjadi karena sektor energi dan teknologi mampu merekah dan memimpin pasar secara luas.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 229,63 poin atau 0,71 persen menjadi 32.381,34. Sedangkan S&P 500 naik 43,05 poin atau 1,06 persen menjadi 4.110,41. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 154,10 poin, atau 1,27 persen, menjadi 12.266,41.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan warna hijau, dengan energi dan teknologi masing-masing naik 1,81 persen dan 1,63 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, Wall Street terus mengevaluasi keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan datang.

Ekspektasi pasar meningkat bahwa bank sentral AS kemungkinan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut pada pertemuannya akhir bulan ini. Pekan lalu, Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali komitmen Fed untuk memerangi inflasi dan tidak berhenti sampai pekerjaan selesai.

Sumber : medcom.id
Gambar : Detik.com