Emas Dunia Ambil Panggung Kemenangan dari Dolar AS
Harga emas dunia meningkat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya. Pasalnya dolar AS yang lebih lemah membuat logam kuning dalam denominasi greenback lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Mengutip Antara, Kamis, 8 September 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD14,9 atau 0,87 persen menjadi ditutup pada USD1.727,80 per ons, setelah menyentuh posisi terendah sesi di USD1.701,70 per ons.
Emas berjangka jatuh sebanyak USD9,70 atau 0,56 persen menjadi USD1.712,90 pada Selasa, 6 September, setelah melonjak sebanyak USD13,30 atau 0,78 persen menjadi USD1,722,60 pada Jumat, 2 September, dan terpangkas USD16,90 atau 0,98 persen menjadi USD1.709,30 pada Kamis, 1 September.
Bursa Comex tutup pada Senin, 5 September, untuk libur Hari Buruh AS. Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global menyusul kenaikan suku bunga agresif oleh bank-bank sentral utama juga mendukung emas.
Berbicara pada acara virtual yang diadakan oleh Market News International, Presiden Bank Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester mengatakan, bank sentral AS perlu mendapatkan suku bunga di atas 4,0 persen pada awal 2023 dan membiarkannya di sana selama beberapa waktu untuk mendinginkan inflasi terpanas di hampir 40 tahun.
Dia tidak memperkirakan ekonomi Amerika Serikat jatuh ke dalam resesi, meskipun risiko yang terjadi meningkat. Investor sekarang memperkirakan kesempatan 72 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan September.
Emas telah turun tajam dari tertinggi 2022 karena The Fed mulai menaikkan suku bunga tahun ini. Harga emas tidak banyak diuntungkan dari meningkatnya permintaan safe-haven dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 35,2 sen atau 1,97 persen menjadi USD18,26 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober naik USD13,3 atau 1,59 persen, menjadi USD847,2 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Ajaib