Rupiah Menguat ke Rp14.890 per Dolar AS Awali Pekan Ini
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp14.890 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (5/9) pagi. Mata uang Garuda menguat 5,5 poin atau 0,04 persen dari posisi sebelumnya.
Sementara, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah. Dolar Singapura melemah 0,09 persen, won Korea Selatan minus 0,36 persen, dan peso Filipina minus 0,26 persen.
Lalu, Yuan China melemah 0,32 persen dan baht Thailand 0,27 persen. Sementara, Yen Jepang menguat 0,02 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Mata uang utama negara maju juga kompak melemah. Euro Eropa melemah 0,33 persen, poundsterling Inggris melemah 0,20 persen, dolar Australia melemah 0,38 persen, serta Franc Swiss melemah 0,06 persen. Sedangkan, rubel Rusia menguat 1,30 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan kembali melemah karena kenaikan harga BBM subsidi yang berpotensi mendorong inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Ekspektasi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan dalam negeri karena kenaikan BBM subsidi ini bakal memberi tekanan ke rupiah,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dari sisi global, sentimen bank sentral AS (The Fed) juga masih besar di pasar keuangan. Menurut Lukman, hal ini membuat dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya.
Lukman memperkirakan hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.900 per dolar AS hingga Rp14.980 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : VOI.Id