Israel – Turki Pulihkan Hubungan dari Sengketa Diplomatik, Duta Besar Bakal Ditempatkan Lagi
Kantor Perdana Menteri Israel Yair Lapid hari Rabu 17 Agustus 2022 mengeluarkan sebuah pernyataan, berbunyi bagwa Israel dan Turki telah memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik sepenuhnya, dan akan mengirim kembali duta besar ke negara masing-masing,
“Meningkatkan hubungan akan berkontribusi memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas hubungan ekonomi, perdagangan, budaya, dan memperkuat stabilitas regional,” kata pernyataan itu seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (19/8/2022).
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengonfirmasi langkah tersebut dengan mengatakan, “penunjukan duta besar adalah salah satu langkah untuk normalisasi hubungan. Langkah positif seperti itu datang dari Israel sebagai hasil dari upaya ini, dan sebagai Turki, kami juga memutuskan untuk menunjuk seorang duta besar ke Israel, ke Tel Aviv.”
Pada tahun 2018, Turki menarik duta besarnya untuk Israel setelah bentrokan mematikan di perbatasan Gaza, dan Presiden Amerika Serikat saat ituDonald Trump memindahkan kedutaan Washington ke Yerusalem. Israel juga menarik duta besarnya dari Turki.
Terlepas dari sengketa diplomatik dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan kedua negara terus berlanjut dan Turki tetap menjadi tujuan populer bagi wisatawan Israel. Namun, Israel memperingatkan warganya untuk pulang pada bulan Juni lalu, setelah plot pembunuhan Iran terhadap warga negaranya di Istanbul terbongkar.
Terobosan Diplomatik Meski Ada Ketegangan Palestina
Mevlut Cavusoglu mengatakan, “kami tidak menyerah pada perjuangan Palestina. Penting agar pesan kita tersampaikan secara langsung melalui duta besar.”
Dalam beberapa bulan terakhir, baik Turki maupun Israel telah membuat langkah untuk meningkatkan hubungan. Pada bulan Maret, kedua negara mengumumkan era baru dalam hubungannya ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Ankara.
Pada hari Rabu 17 Agustus, PM Israel Yair Lapid menggambarkan terobosan diplomatik itu sebagai “aset penting untuk stabilitas regional dan kabar ekonomi yang sangat penting bagi warga Israel.”
Rekonsiliasi secara terbuka berlangsung setelah Presiden Herzog menjabat pada Juli 2021. Presiden Israel itu mengatakan, pembaruan penuh hubungan “akan mendorong hubungan ekonomi yang lebih besar, pariwisata timbal balik, dan persahabatan antara rakyat Israel dan Turki.”
Sumber : Liputan6.com
Gambar : Liputan6.com