Kasus COVID-19 di India Melonjak Lagi, Mandat Masker Kembali Ditegakkan
New Delhi akan memberlakukan mandat masker lagi setelah infeksi COVID-19 meningkat dalam dua minggu terakhir, perintah pemerintah menunjukkan pada Kamis (11 Agustus), meskipun perintah serupa pada April lalu gagal meningkatkan kepatuhan.
Dilansir laman Channel News Asia, Jumat (12/8/2022), orang yang tertangkap tanpa masker di depan umum di ibu kota India harus membayar denda 500 rupee (US$6), perintah tertanggal 8 Agustus dan dibagikan kepada wartawan pada hari Kamis. Saat ini, pemakaian masker sudah jarang dilakukan bahkan di pusat perbelanjaan dan pasar yang ramai.
New Delhi melaporkan 2.146 infeksi baru Virus Corona COVID-19 dalam 24 jam terakhir dan delapan kematian, angka terburuk di antara negara bagian dan wilayah federal India.
Negara ini melaporkan 16.299 infeksi baru selama periode tersebut, menjadikan total kumulatif menjadi 44,2 juta, sementara kematian naik 53 menjadi 526.879. Jumlah sebenarnya diyakini beberapa kali lebih tinggi.
Kasus mingguan COVID-19 di India dilaporkan naik di beberapa distrik. Ada 17 distrik di India, termasuk tujuh di antaranya di Kerala, yang mengalami laju kenaikan lebih dari 10 persen.
Pakar kesehatan di India meminta agar masyarakat tidak panik karena kenaikan kasus ini. Varian baru juga tidak ditemukan untuk saat ini.
“Kami belum menemukan adanya variant of concern baru. India sekarang memiliki BA.4 dan BA.5, selain BA.2, yang penularannya sedikit lebih tinggi dibandingkan sub-lineage Omicron lainnya,” ujar DR N K Arora, kepala National Technical Advisory Group on Immunisation (NTAGI).
Peningkatan Mobilitas
Hal lain yang menjadi sorotan adalah peningkatan mobilitas karena liburan musim panas, serta adanya pelonggaran pembatasan travel secara nasional dan internasional, serta pembukaan aktivitas ekonomi. Alhasil, ada penyebaran infeksi di kalangan individu-individu yang rentan.
Dr Arora berkata orang-orang yang tertular saat ini terbatas di daerah kota-kota besar. Para pasien juga sudah mendapatkan vaksin, sehingga gejalanya seperti demam biasa dan mirip influenza ringan.
Meski demikian, pakar kesehatan meminta agar masyarakat tetap menjaga prokes, seperti memakai masker.
“Tidak perlu panik, tetapi harus diingat bahwa COVID-19 masih ada di sekitar kita, dan kita perlu mengikuti perilaku yang appropriate dan terutama menghindari tempat-tempat ramai dan menjadikan masker sebagia bagian integral dari kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Arora.
Sumber : liputan6.com
Gambar : liputan6.com