Bayang-bayang Kebijakan Bunga Acuan AS Tekan Rupiah ke Rp14.898
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp14.898 per dolar AS pada Rabu (3/8) pagi. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau 0,06 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang melemah 0,35 persen, won Korea Selatan melemah 0,30 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, dan peso Filipina melemah 0,38 persen.
Yuan China menguat 0,06 persen, baht Thailand menguat 0,11 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan di perdagangan hari ini.
Mata uang utama negara maju juga terpantau bervariasi. Euro Eropa melemah 0,03 persen dan poundsterling Inggris melemah 0,09 persen dan dolar Australia melemah 0,16 persen.
Dolar Kanada menguat 0,15 persen, franc Swiss melemah 0,08 persen dan rubel Rusia menguat 0,54 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah di perdagangan pagi ini. Loyonya rupiah kali ini lagi-lagi karena kebijakan The Fed yang kemungkinan tetap agresif di rapat FOMC selanjutnya.
“Rupiah diperkirakan akan melemah oleh penguatan dolar AS setelah pernyataan agresif dari pejabat the Fed akan kenaikan suku bunga,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Jika kebijakan The Fed makin agresif, maka investor bakal berburu untuk berinvestasi di negeri paman Sam tersebut. Sebab, kenaikan suku bunga akan diikuti dengan peningkatan imbal hasil obligasi.
“Kebijakan The Fed yang agresif akan menyebabkan lonjakan pada imbal hasil obligasi AS dan menguatkan dolar AS,” jelasnya.
Lukman memperkirakan hari ini rupiah berada di kisaran Rp14.775 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia