Dolar AS Kalah Pesona dari Euro
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) jatuh pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena euro menguat yang kemungkinan akibat kenaikan suku bunga besar oleh bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB).
Mengutip Xinhua, Rabu, 20 Juli 2022, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,64 persen menjadi 106,6820. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0234 dibandingkan dengan USD1,0154 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,1998 dari USD1,1953 di sesi sebelumnya.
Sedangkan dolar Australia naik menjadi USD0,6896 dibandingkan dengan USD0,6814. Dolar AS dibeli 138,21 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 138,04 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9690 franc Swiss dari 0,9770 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2882 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2964 dolar Kanada.
Euro, komponen terbesar dari indeks, naik setelah laporan bahwa ECB mungkin mempertimbangkan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar dari perkiraan pada pertemuannya untuk menjinakkan inflasi.
Sementara itu, harga emas dunia sedikit menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut. Hal itu didorong oleh dolar AS yang lebih lemah dan tidak adanya komentar pejabat Fed sebelum keputusan 27 Juli tentang suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat sebanyak USD0,5 atau 0,03 persen menjadi ditutup pada USD1.710,70 per ons. Harga emas telah merosot lebih dari 5,0 persen untuk sejauh bulan ini.
Emas berjangka terangkat USD6,60 atau 0,39 persen menjadi USD1.710,20 pada Senin, 18 Juli, setelah tergelincir USD2,2 atau 0,13 persen menjadi USD1.703,60 pada Jumat, 16 Juli, dan anjlok sebanyak USD29,70 atau 1,71 persen menjadi USD1.705,80 pada Kamis, 14 Juli.
Sumber : medcom.id
Gambar : DW