Jepang dan Tiongkok Pangkas Kepemilikan Obligasi AS
Jepang dan Tiongkok memangkas kembali kepemilikan mereka atas obligasi pemerintah AS pada Mei ke posisi terendah semenjak 2020 dan 2010. Kepemilikan obligasi AS milik Jepang turun menjadi USD1,212 triliun, terendah sejak Januari 2020, ketika negara itu menyimpan obligasi pemerintah sebesar USD1,211 triliun. Pada April, kepemilikan Jepang berada di USD1,218 triliun.
Timbunan surat utang pemerintah AS oleh Tiongkok juga turun menjadi USD980,8 miliar pada Mei, masih terendah sejak Mei 2010 ketika kepemilikannya berada di USD843,7 miliar. Pada April, Tiongkok memiliki USD1,003 triliun di obligasi pemerintah AS. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah mengurangi kepemilikan obligasi pemerintah AS selama enam bulan berturut-turut.
Meskipun Tiongkok dan Jepang menjual obligasi pemerintah AS pada Mei, imbal hasil obligasi pemerintah AS turun. Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun di 2,996 persen pada Mei 2022, turun sekitar 15 basis poin menjadi 2,844 persen pada akhir bulan. Secara keseluruhan, kepemilikan asing pada obligasi pemerintah AS turun menjadi USD7,421 triliun pada Mei 2022, terendah sejak Mei 2021, dari USD7,455 triliun pada April.
“Ini adalah bulan penjualan lagi oleh investor asing. Tapi sepertinya penjualan mulai melambat karena pada Mei, pergerakan suku bunga yang lebih tinggi sedikit memudar,” kata Ahli Strategi Suku Bunga Senior di TD Securities di New York Gennadiy Goldberg dikutip dari Antara, Selasa, 19 Juli 2022.
“Jepang dan Tiongkok melakukan aksi jual yang merupakan kelanjutan dari tren baru-baru ini. Kami mendapat satu bulan lagi penjualan dari Jepang, tetapi jika Anda melihat kecepatannya, pasti ada perlambatan. Tidak seperti yang kita lihat di bulan Maret di akhir tahun fiskal Jepang,” tambah dia.
Berdasarkan transaksi, obligasi pemerintah AS melihat arus masuk asing bersih sebesar USD99,84 miliar pada Mei, terbesar sejak Maret 2021, dari arus keluar USD1,153 miliar pada April.
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Mei dan pada Juni menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk mengekang inflasi yang sangat kuat. Investor telah memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada pertemuan Fed akhir bulan ini.
Di kelas aset lainnya, orang asing menjual ekuitas AS pada Mei selama lima bulan berturut-turut sebesar USD9,15 miliar, dari arus keluar USD7,04 miliar pada April. Indeks S&P 500 telah turun hampir 20 persen sejak awal tahun.
Obligasi korporasi AS membukukan arus masuk pada Mei sebesar USD4,46 miliar, dibandingkan dengan arus masuk sebesar USD22,5 miliar pada bulan sebelumnya. Orang asing adalah pembeli bersih obligasi korporasi AS selama lima bulan berturut-turut.
Data juga menunjukkan penduduk AS sekali lagi mengurangi kepemilikan mereka atas sekuritas asing jangka panjang, dengan penjualan bersih USD22,8 miliar pada Mei dari penjualan USD36,7 miliar pada April.
Sumber : medcom.id
Gambar : Antaranews.com