Harga Minyak Dunia Merosot Sepanjang Pekan Lalu
Harga minyak dunia merosot sepanjang pekan lalu. Penurunan yang terjadi merupakan yang terbesar selama sebulan terakhir.
Dikutip dari Antara, Senin (18/7), harga minyak mentah berjangka Brent merosot 5,5 persen ke US$101,16 per barel dalam sepekan. Artinya, harga Brent sudah turun tiga pekan berturut-turut.
Penurunan juga terjadi pada harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sebesar 6,9 persen ke US$97,59 per barel. Harga WTI sudah turun dua pekan berturut-turut.
Pelemahan harga minyak mentah pekan lalu sebagian besar disebabkan oleh kekhawatiran resesi ekonomi yang berisiko memangkas permintaan.
Namun, pada Jumat lalu, harga minyak mentah mendapatkan dorongan setelah seorang pejabat AS sangsi produksi minyak Saudi akan meningkat. Selain itu, investor juga mempertanyakan apakah OPEC memiliki ruang untuk meningkatkan produksi minyak mentah secara signifikan.
Amerika Serikat tidak mengharapkan Arab Saudi untuk segera meningkatkan produksi minyak dan mengincar hasil pertemuan OPEC+ berikutnya pada 3 Agustus, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters.
“Jika pasar mengharapkan pengumuman antara Presiden Biden dan (Putra Mahkota Saudi) Mohammed Bin Salman bahwa produksi minyak akan ditingkatkan, mereka sangat kecewa,” kata Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston seperti dikutip Reuters.
Namun, Lipow memperkirakan dalam beberapa pekan mendatang, terutama pada pertemuan OPEC mendatang, terjad peningkatan produksi dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
AS sendiri masih dapat mengamankan komitmen bahwa OPEC akan meningkatkan produksi dalam beberapa bulan ke depan dengan harapan akan memberikan sinyal ke pasar bahwa pasokan akan datang jika diperlukan.
Sementara itu, perusahaan jasa energi Baker Hughes mencatat jumlah rig minyak AS, indikator awal produksi masa depan, naik tipis dua rig menjadi 599 rig minggu ini ke level tertinggi sejak Maret 2020.
Selain itu, ada indikasi pasokan minyak akan bertambah dalam waktu dekat setelah Libya menyatakan akan melanjutkan produksi minyak mentah usai pertemuan kelompok-kelompok yang telah memblokade fasilitas minyak negara itu selama berbulan-bulan. Artinya, produksi minyak 850 ribu barel per hari akan kembali.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com