Hari Bhayangkara, Kapolri Minta Polisi Ikhlas Mengabdi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajaran kepolisian dapat semakin dekat dengan masyarakat. Ia mengingatkan anggota Polri agar terus memberikan pengabdian terbaik.
“Saya berpesan kepada seluruh anggota Polri di manapun bertugas. Tetaplah semangat dan ikhlas dalam memberikan pengabdian terbaik, sehingga Polri semakin dekat dan dicintai masyarakat,” kata Listyo dalam video yang diunggah akun twitter pribadinya @ListyoSigitP, Jumat (1/7).
Hari ini merupakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76. Listyo pun meminta kepada seluruh jajarannya agar menjaga kehormatan institusi dengan berpegang pada nilai-nilai yang telah diajarkan.
Dia berharap agar apa yang dilakukan oleh jajaran kepolisian dapat menjadi ladang amal ke depannya. Ia mengapresiasi dedikasi, pengorbanan, hingga pengabdian yang dilakukan para anggota kepolisian.
“Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas segala loyalitas, dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan dalam tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” ucap dia.
Polri, kata Listyo, perlu hadir sebagai peluang untuk membuat Indonesia menjadi tumbuh lebih kuat di tengah ketidakpastian global yang berdampak pada stabilitas keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
Sementara itu, jelang Hari Bhayangkara, Komisi Untuk Orang Hilang Korban Tindak Kekerasan (KontraS) merilis temuan 677 kekerasan yang dilakukan oleh aparat sepanjang Juli 2021 hingga Juni 2022.
Kekerasan itu paling banyak dilakukan menggunakan senjata api dengan 456 kasus. Ratusan kekerasan itu menyebabkan 928 jiwa luka-luka, 59 jiwa tewas, dan 1240 orang ditangkap.
Berdasar catatan KontraS, jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang Juni 2020 – Mei 2021, KontraS menyebut setidaknya 651 kasus kekerasan dilakukan oleh Polri terhadap masyarakat sipil.
Sejak awal menjabat sebagai Kapolri, Listyo pun gencar mencanangkan reformasi Polri agar menjadi institusi yang lebih baik dan jauh dari kekerasan. Ia pun membuat slogan ‘Presisi’ yang merupakan akronim dari ‘Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan’.
Namun slogan itu dinilai KontraS tak terealisasi dengan baik. Mereka pun menyindir slogan tersebut sebagai ‘Perbaikan Palsu Institusi Polri’.
Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pun bersuara terkait temuan KontraS. Ia mengatakan bahwa Polri menerima berbagai penilaian dengan tangan terbuka. Ia berjanji akan menjadikan temuan itu sebagai bahan evaluasi.
“Kita berpikir secara positif atau positive thinking, bahwa penilai atau siapapun juga ingin Polri lebih baik. Itu akan kita jadikan evaluasi, kritik-kritik kepada Polri,” kata Ramadhan, Kamis (30/6).
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Pleno.id