Emas Dunia Digelincirkan Pengetatan Kebijakan Moneter Agresif The Fed

Emas dunia kembali tergelincir pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Hal itu karena tertekan penguatan dolar AS di tengah kebijakan moneter Federal Reserve yang agresif untuk mengendalikan inflasi yang terus memanas.

Mengutip Antara, Kamis, 30 Juni 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melemah USD3,70 atau 0,2 persen menjadi USD1.817,50 per ons. Ini hampir merupakan ulangan sehari sebelumnya ketika harga turun USD3,60.

Emas berjangka merosot USD3,60 atau 0,2 persen menjadi USD1.821,20 pada Selasa, 28 Juni, setelah jatuh sebanyak USD5,5 atau 0,3 persen menjadi USD1,824,80 pada Senin, 27 Juni, dan terdongkrak 50 sen atau 0,03 persen menjadi USD1.830,30 pada Jumat, 24 Juni.

Selama diskusi panel dengan kepala bank sentral lainnya di konferensi kebijakan bank sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan tidak ada jaminan bank sentral dapat merekayasa soft landing untuk ekonomi AS.

“The Fed berlari melawan waktu untuk mengalahkan inflasi. Bank sentral tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga untuk mencapai hal ini, meskipun tidak ada jaminan bahwa itu dapat memberikan soft landing bagi perekonomian,” kata Powell.

Para pejabat Fed telah menyetujui serangkaian kenaikan suku bunga dan diperkirakan melanjutkan pengetatan kebijakan sampai inflasi mendekati target mereka 2,0 persen.

“Emas masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang luas, tetapi keruntuhan di bawah USD1.800 tampaknya lebih kecil kemungkinannya karena puncak dolar mungkin terjadi,” kata Analis Pasar Oanda Ed Moya.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) riil AS turun pada tingkat tahunan sebesar 1,6 persen pada kuartal pertama 2022, dibandingkan dengan pertumbuhan 6,9 persen pada kuartal keempat tahun lalu, memberi emas beberapa dukungan.

Data PDB memperkuat ekspektasi pasar, Amerika Serikat sedang menuju resesi. Dengan kontraksi 1,6 persen pada kuartal pertama, ekonomi secara teknis akan tergelincir ke dalam resesi jika tidak kembali ke pertumbuhan positif pada akhir kuartal kedua, yang berakhir Kamis.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun sebanyak 13,4 sen atau 0,64 persen, menjadi USD20,738 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah USD4,3 atau 0,47 persen, menjadi USD909,9 per ons.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *