Rupiah Makin Loyo ke Rp14.851 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.851 per dolar AS pada Rabu (29/6) pagi. Mata uang garuda melemah 21 poin atau 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,05 persen dan baht Thailand menguat 0,30 persen. Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,57 persen.
Lalu peso Filipina melemah 0,59 persen, yuan China melemah 0,24 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen. Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,01 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang bervariatif. Terpantau euro Eropa menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,20 persen. Sedangkan rubel Rusia melemah 0,76 persen.
Kemudian dolar Australia menguat 0,06 persen, franc Swiss menguat 0,06 persen dan dolar Kanada menguat 0,05 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan mata uang garuda hari ini melanjutkan pelemahan akibat isu resesi yang mengemuka di kalangan pelaku pasar. Kondisi itu mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko.
“Selain itu, sikap Bank Sentral AS yang masih akan menerapkan kebijakan agresif hingga inflasi AS terlihat turun, masih menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke dolar AS,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Sementara itu, inflasi yang meninggi di dalam negeri juga bisa melemahkan nilai tukar rupiah.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berada di kisaran Rp14.800 per US$ hingga Rp14.860 per US$.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Suara.com