Nam Joo-hyuk Kembali Diduga Bullying, Korban Lain Angkat Bicara
Nam Joo-hyuk kembali diduga melakukan bullying atau perundungan saat masih duduk di bangku sekolah. Kali ini, korban lain (selanjutnya disebut sebagai B) memutuskan untuk buka suara setelah melihat kasus sebelumnya dibantah oleh pihak agensi Joo-hyuk.
Korban B menceritakan perundungan oleh Joo-hyuk secara detail kepada media Sports Kyunghang, terbit pada Selasa (28/6). Ia menuduh sang aktor dan teman-temannya telah merundungnya.
Joo-hyuk disebut sering memaksa para korbannya untuk menyalakan hotspot ponsel mereka. Sang aktor pun mengambil ponsel korban B membeli gim berbayar.
Korban B meminta Joo-hyuk untuk membayar gim yang ia beli dari ponselnya, namun tidak pernah dibayar oleh sang aktor.
“Karena orang tua saya yang mesti membayar (gim dan item dalam gim) yang dia beli di ponsel saya, saya memintanya untuk membayar, dan dia merespons, ‘Kenapa saya harus memberikannya padamu?’,” ujar korban B.
“Pada akhirnya, dia tidak pernah mengembalikan uang saya,” sambungnya.
Selain itu, korban B juga mengatakan jika permintaan Nam Joo-hyuk tidak dikabulkan, ia dan teman-temannya akan menyudutkan korban dan memaksa korban untuk melawan seseorang yang dipilih sendiri oleh korban.
Namun, korban A rela dipukuli secara sepihak karena tidak ingin berkelahi.
Management SOOP selaku agensi yang menaungi Nam Joo-hyuk membantah tuduhan dari korban B.
“Kami telah memeriksanya, dan (tuduhan) itu tidak berdasar,” kata Management SOOP di hari yang sama.
Sebelumnya, Nam Joo-hyuk juga dilaporkan atas tuduhan perundungan saat masih bersekolah. Korban itu (selanjutnya disebut sebagai korban A) mengungkapkan kepada The Days News bahwa ia telah dirundung selama enam tahun ketika duduk di bangku SMP dan SMA oleh Joo-hyuk dan 15 terduga pelaku lainnya.
Para pelaku itu disebut mendorong tubuh, mengumpat, hingga memukul korban A. Korban juga disuruh untuk membelikan para pelaku roti dari kantin, dan pernah menarik kursi yang hendak diduduki korban.
Akibat perundungan tersebut, korban mesti menemuui psikiater dan menghindari TV karena tidak tahan melihat wajah Joo-hyuk di layar kaca.
Korban yang tidak disebutkan identitasnya ini berharap kejadian perundungan ini tidak terulang lagi di masa depan. Maka dari itu, ia membuat laporan ini.
Agensi Lapor Polisi Penyebar Komentar Jahat soal Kim Woo-seok
Dengan adanya publikasi dari korban A ke media ini, Management SOOP membantah Nam Joo-hyuk telah melakukan perundungan dan mengatakan berita yang beredar sama sekali tidak benar.
“Setelah memeriksa kebenarannya dengan sang aktor (Joo-hyuk) mengenai artikel berita pertama, dapat dipastikan bahwa semua isinya tidak benar sama sekali,” tulis Management SOOP, dilansir dari laman Instagram agensi, pada Senin (20/6).
Pihak agensi menyayangkan bahwa laporan dari media yang mempublikasikan artikel yang menduga Joo-hyuk melakukan perundungan tidak melakukan verifikasi fakta dengan agensi maupun aktor yang terlibat di dalamnya.
Agensi berencana melaporkan media terkait ke Komite Arbitrase Media (PAC) untuk diminta mengoreksi artikel karena telah merusak reputasi Joo-hyuk atas pemberitaan tersebut.
“Kami juga akan mengajukan tuntutan pidana terhadap reporter yang membuat laporan awal dan informan anonim,” lanjut pernyataan agensi.
Kemudian, pihak agensi juga mengungkapkan bahwa mereka merasa sakit hati atas pemberitaan yang tidak benar terhadap Nam Joo-hyuk.
“Sang aktor dan keluarganya yang paling menderita dari rumor dan gosip tidak jelas yang tidak bijaksana, dan belum dikonfirmasi sama sekali,” kata Management SOOP.
Selain itu, agensi juga akan menindak apabila ada pihak yang menyebarluaskan klaim sepihak secara daring tanpa ada pemeriksaan fakta terlebih dulu.
Oleh karena itu, Management SOOP meminta publik agar menghentikan penyebarluasan rumor dan membuat spekulasi terhadap Joo-hyuk.
“Kami akan mengambil tindakan tegas tanpa hukuman ringan untuk interpretasi jahat yang berlebihan, tindakan yang mendorong interpretasi tersebut, atau postingan dan komentar jahat yang melampaui ekspresi opini sederhana,” tegas Management SOOP.
“Data yang telah dikumpulkan melalui pemantauan juga akan dikenakan tindakan hukum,” lanjutnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia