Rupiah Meradang ke Rp14.827 Khawatir Lonjakan Inflasi dan Resesi
Nilai tukar rupiah berada di Rp14.827 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (28/6)pagi. Mata uang garuda melemah 33 poin atau 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau variasi namun mendominasi di zona hijau.Yen Jepang terpantau menguat 0,08 persen, won Korea Selatan menguat 0,12 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen. Sedangkan Yuan China melemah 0,12 persen.
Begitu juga dengan dolar Singapura menguat 0,04 persen, baht Thailand menguat 0,25 persen, dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,15 persen.
Sejalan, mata uang negara maju pun terpantau bervariasi. Terpantau euro Eropa melemah 0,04 persen, Rubel Rusia melemah 0,01 persen dan dolar Australia melemah 0,06 persen.
Sedangkan poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, fanc Swiss menguat 0,06 persen, dan dolar Kanada menguat 0,11 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston memprediksi nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini karena sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar Asia.
Pergerakan dolar AS juga secara umum bergerak stabil dan sedikit tertekan terhadap nilai tukar utama dunia (major currency).
“Tapi di sisi lain, rupiah juga masih rentan melemah karena faktor yang melemahkan seperti the Fed, kekhawatiran inflasi dan resesi belum hilang,” ujar Ariston pada CNNIndonesia.com, Selasa (28/6)
Ariston memprediksi rupiah hari ini menguat di kisaran Rp14.470 dan potensi pelemahan di kisaran Rp14.830.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Money