Indeks Dolar Lesu Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed
Indeks dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Dolar melemah setelah Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga sebesar 0,75%
Kenaikan suku bunga kali ini adalah yang terbesar sejak 1994. Terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya dolar 0,50% lebih rendah pada 104,76, setelah naik setinggi 105,79, terkuat sejak Desember 2002, segera setelah keputusan Fed.
“Dolar sebagian besar menyerah pada rumor beli/jual fakta yang dinamis setelah keputusan Fed,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir dari Antara, Kamis (16/6/2022).
Greenback telah melemah terhadap euro pada awal sesi di tengah berita pertemuan mengejutkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB), yang diharapkan beberapa pedagang akan mengatasi risiko fragmentasi di wilayah tersebut.
Dengan tekanan jual baru pada dolar, euro naik 0,36% menjadi 1,0452 dolar.
Suku bunga AS yang lebih tinggi versus imbal hasil terendah Jepang telah membebani yen, yang mencapai level terendah baru 24 tahun di 135,60 per dolar di awal sesi sebelum menghapus kerugian untuk diperdagangkan naik sekitar 1,3% terhadap greenback.
Sterling pulih dari level terendah terhadap dolar sejak Maret 2020 pada Rabu (15/6/2022), naik 1,71% menjadi 1,2202 dolar tetapi penangguhan hukuman bisa terbukti sementara dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Inggris dan potensi konflik perdagangan dengan Uni Eropa membebani mata uang.
Di paras mata uang kripto, bitcoin tergelincir ke level terendah baru 18 bulan di 20.076,05 dolar AS, sebelum memangkas kerugian untuk diperdagangkan turun ke sekitar 22.149,15 dolar AS, menyeret token yang lebih kecil ke bawah dan memperdalam kehancuran pasar yang dipicu oleh pemberi pinjaman kripto Celsius minggu ini yang membekukan penarikan nasabahnya.
Sumber : okezone.com
Gambar : Liputan6.com