Harga Minyak Dunia Naik Jelang Rilis Data Persediaan AS

Harga minyak dunia bergerak naik pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena pelaku pasar menunggu data stok bahan bakar Amerika Serikat (AS). Harga terus mendapatkan dukungan dari pasar yang ketat dan prospek permintaan yang lebih tinggi di Tiongkok.

Mengutip Xinhua, Rabu, 6 Juni 2022, West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli bertambah 91 sen, atau 0,8 persen, menjadi USD119,41 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik USD1,06 atau 0,9 persen menjadi USD120,57 per barel di London ICE Futures Exchange.

Administrasi Informasi Energi AS akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu waktu setempat. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 2,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Juni.

Sementara itu, bursa saham Wall Street menyelesaikan sesi perdagangan berombak dengan menguat pada Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu karena menyerap peringatan Bank Dunia tentang ekonomi global dengan kekhawatiran inflasi tetap menjadi fokus.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,8 persen menjadi 33.180,14. Indeks S&P 500 menguat sebanyak 1,0 persen menjadi 4.160,65. Kemudian Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi melonjak 0,9 persen menjadi 12.175,23.

Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen, 1,2 poin persentase di bawah perkiraan Januari, setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang telah membuat harga gandum dan minyak melonjak.

“Risiko dari stagflasi cukup besar dengan konsekuensi yang berpotensi mengganggu stabilitas bagi ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan bahwa tekanan harga kemungkinan berlanjut bahkan saat dia membela kebijakan ekonomi Pemerintah AS. “Terlepas dari hal-hal negatif ini, beberapa investor menemukan saham menarik sekarang karena AS tidak mungkin masuk ke dalam resesi tahun ini atau berikutnya,” kata Analis Oanda Edward Moya.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Economy Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *