Wamenkeu AS Ungkap Penyebab Inflasi Tinggi
Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo mengatakan inflasi tinggi sedang didorong oleh fenomena global yang tidak dapat diantisipasi, termasuk invasi Rusia ke Ukraina. Namun demikian, permintaan AS tetap kuat.
“Saya tidak berpikir ada orang yang melihat invasi -invasi Rusia ke Ukraina- terjadi, yang mendorong harga energi tinggi yang kita lihat hari ini,” kata Adeyemo kepada MSNBC sehari setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia salah tentang jalur yang akan diambil terhadap inflasi.
Yellen telah mengatakan kepada CNN pada Selasa, sejak komentar publik yang dia buat pada 2021, menunjukkan jalur inflasi yang lebih jinak dan sementara, ekonomi global dilanda beberapa guncangan tak terduga, termasuk gangguan rantai pasokan yang terus-menerus, perang Rusia di Ukraina dan penguncian ketat ekonomi Tiongkok.
Adeyemo menggemakan komentar itu dan mengatakan negara-negara lain juga berjuang dengan inflasi yang tinggi.
“Cara terbaik untuk membandingkan apa yang terjadi di sini di Amerika Serikat adalah dengan melihat ke seluruh dunia, karena inflasi tidak hanya terjadi di sini di Amerika Serikat. Ini terjadi di seluruh dunia,” kata Adeyemo.
Adeyemo mengatakan Presiden Joe Biden telah menguraikan rencana untuk mengatasi inflasi, termasuk potensi rilis cadangan minyak strategis di waktu mendatang, tetapi menghindari pertanyaan tentang pendekatan baru.
“Contoh terbaik dari hal-hal yang ingin kami lakukan di masa depan adalah apa yang telah kami lakukan, termasuk melepaskan cadangan minyak strategis,” tambahnya.
Presiden Biden juga meminta produsen-produsen energi untuk meningkatkan produksi guna mendorong harga lebih rendah.
“Kami terbuka untuk melakukan segala sesuatu yang presiden dapat lakukan sendiri, tetapi dia juga ingin bekerja dengan Kongres untuk melakukan hal-hal seperti menurunkan harga obat resep.”
Ditanya apakah dia yakin inflasi dapat diturunkan tanpa menyebabkan resesi, Adeyemo berkata: “Ya, karena bagian dari pekerjaan saya adalah berbicara dengan para pemimpin bisnis di seluruh negeri. Para CEO menjelaskan kepada saya, mereka merasa seolah-olah permintaan produk dan barang mereka tetap kuat”.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id