Emas Dunia Kian Pudar
Emas berjangka melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) terimbas inflasi yang terus memanas. Hal ini kembali mendorong dolar AS menjadi lebih perkasa sehingga menekan daya tarik logam mulia.
Mengutip Antara, Jumat, 13 Mei 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD29,10 atau 1,57 persen menjadi USD1.824,60 per ons. Berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya dan merupakan penyelesaian terendah sejak 7 Februari 2022.
Adapun indeks harga produsen AS naik 11 persen secara tahun ke tahun dan 0,5 persen. Namun, secara bulan ke bulan pada April, turun dari masing-masing 11,5 persen dan 1,6 persen pada Maret.
Di sisi lain, klaim pengangguran awal AS meningkat 1.000 menjadi 203 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 7 Mei, level tertinggi sejak pertengahan Februari.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama rivalnya, naik 0,9 persen, mendekati level tertinggi 20 tahun. Dolar yang kuat dipandang sebagai negatif untuk komoditas yang dihargai dalam unit tersebut, karena membuatnya lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
“Anda sekarang melihat perdagangan emas di dekat level teknis yang berbahaya,” kata analis senior Edward Moya.
Moya memperingatkan kekhawatiran sebelumnya tentang inflasi yang terus-menerus tinggi berpotensi mendorong perlambatan ekonomi global sehingga investor berbondong-bondong mencari dolar.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 80,2 sen atau 3,72 persen, menjadi USD20,773 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD58,4 atau 5,9 persen, menjadi USD931,4 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : Aktual.com