India Krisis Listrik, Siap-siap Harga Batu Bara Terbang Lagi
Harga batu bara diperkirakan masih akan ‘membara’ pada pekan ini. Setelah naik hampir 20% pekan lalu, harga sang batu hitam diperkirakan masih akan tetap melonjak, terutama karena lonjakan permintaan dari India.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu (6/5/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di level US$ 358,35 per ton. Naik 19,73% dibandingkan pekan sebelumnya.
Level harga tersebut juga menjadi yang tertinggi sejak 11 Maret 2022, atau hampir dua bulan terakhir. Dalam sebulan, harga batu bara melonjak 24,64% sementara dalam setahun melesat 273,47%.
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi memperkirakan harga batu bara masih akan merangkak naik pekan ini. “Kami melihat harga batu bara akan berada tidak jauh dari level saat ini namun pada trend yang meningkat. Mungkin di sekitar US$ 360-380 per ton,” tutur Zuhdi, kepada CNBC Indonesia.
Dia menambahkan sejumlah faktor akan mendorong kenaikan harga batu pekan ini mulai dari krisis listrik di India, pembatasan mobilitas di China, hingga larangan impor minyak mentah yang akan diambil Uni Eropa.
“Upside risk-nya karena (rencana) Uni Eropa memboikot minyak dari Rusia, pembatasan mobilitas di China, dan krisis listrik di India,” imbuhnya.
Seperti diketahui, India tengah diguncang krisis listrik menyusul gelombang hawa panas di negeri tersebut yang mencapai hingga 45 derajat celcius di beberapa wilayah. Hawa panas membuat penggunaan listrik untuk pendingin ruangan melonjak tajam sementara di sisi lain pasokan batu bara India terus berkurang.
Kementerian Kelistrikan India bahkan sudah mengeluarkan aturan yang mewajibkan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara impor untuk beroperasi dengan kapasitas penuh. Pemerintah India mendesak dunia usaha di negaranya untuk segera merealisasikan impor batu bara sebanyak 19 juta ton. Tenggat waktunya adalah akhir Juni ini.
Pasokan batu bara di pembangkit listrik India kini ada di angka 14% sejak April lalu yang membuat pembangkit listrik mereka kini dalam kondisi kritis. Sebanyak 94 dari 165 pembangkit listrik batu bara India kini tengah dihadapkan pada persoalan pasokan batu bara yang sangat rendah. Delapan dari pembangkit tersebut bahkan sudah tidak beroperasi karena kekurangan pasokan.
Karena pasokan yang lebih rendah tersebut, sejumlah negara bagian seperti Uttar Pradesh kemudian memilih untuk melakukan pemadaman listrik hingga tujuh jam.
Menyusul krisis listrik, India juga berencana mengaktifkan kembali 100 tambang batu bara mereka yang telah lama terbengkalai.
Selain krisis listrik di India, harga batu bara juga diperkirakan naik pekan ini karana kekhawatiran sanksi baru terhadap Rusia. Komisi Eropa diperkirakan akan mengusulkan paket keenam sanksi Uni Eropa pada terhadap Rusia, termasuk kemungkinan embargo untuk membeli minyak Rusia.
“Paket ini harus mencakup langkah-langkah yang jelas untuk memblokir pendapatan Rusia dari sumber daya energi,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (3/5/2022).
Sementara itu, Otoritas Jerman mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung embargo langsung Uni Eropa terhadap minyak Rusia.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia