PM Jepang Fumio Kishida Desak Terciptanya Hubungan Lebih Hangat dengan Korsel
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada delegasi Korea Selatan pada hari Selasa (26/4) bahwa kedua negara “tidak boleh lagi membuang waktu” dalam meningkatkan hubungan, setelah bertahun-tahun ketegangan karena masalah masa perang.
Pertemuan di Tokyo itu merupakan langkah hati-hati menuju perbaikan hubungan menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden dan di tengah meningkatnya ancaman keamanan regional dari Korea Utara dan China.
“Mengingat situasi internasional saat ini, di mana tatanan internasional berbasis hukum terancam, sekarang adalah waktu yang tepat bagi kerja sama strategis,” kata Fumio Kishida kepada delegasi tersebut, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.
“Kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk meningkatkan hubungan Jepang-Korea Selatan,” tambahnya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (27/4/2022).
Laporan-laporan media Jepang mengatakan delegasi beranggotakan tujuh orang itu menyerahkan surat presiden terpilih konservatif Korea Selatan, Yoon Suk-yeo, kepada Kishida.
Jepang dan Korea Selatan adalah sekutu AS, tetapi hubungan mereka kadang-kadang tegang karena perselisihan terkait dengan pemerintahan kolonial Tokyo tahun 1910 hingga 1945 di Semenanjung Korea.
Hubungan menjadi sangat dingin di bawah presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kata Daniel Sneider, dosen Studi Asia Timur di Universitas Stanford.
Moon “akan meninggalkan jabatannya tanpa pernah melakukan kunjungan resmi ke Jepang, dan tanpa pernah menjamu perdana menteri Jepang”, katanya kepada AFP.
Kerja sama antara kedua negara dan Amerika Serikat kembali menjadi fokus perhatian Korea Selatan setelah Yoon memenangkan pemilihan presiden bulan lalu yang menjanjikan kebijakan yang lebih tegas terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir.
Sumber : liputan6.com
Gambar : InaKoran