Harga Emas Turun, Gagal Senggol US$ 2.000/Troy Ons
Harga emas kembali turun setelah meningkat cukup signifikan. Pada perdagangan Selasa (19/4/2022) pukul 06:35 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.976,36 per troy ons. Melemah 0,11%.
Emas sempat menguat pada perdagangan Senin (18/4/2022) dan ditutup di US$1.978,49 per troy ons. Pelemahan emas pada hari ini juga menjauhkan harga sang logam mulia dari titik psikologis US$ 2.000 per troy ons.
Padahal sejak awal April, emas mampu bergerak perlahan-lahan untuk mendekati level US$ 2.000 dari titik US$ 1.924,3 ke titik US$ 1.978,49. Meski turun hari ini, dalam sepekan, harga emas masih naik 0,50% secara point to point. Emas juga masih menguat 2,88% dalam sebulan dan 13,28% dalam setahun.
David Meger, direktur metals trading dari High Ridge Futures mengatakan kenaikan emas tertahan oleh pergerakan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke level 2,85% pada hari ini yang menyamai catatan tertinggi pada Desember tahun 2018.
“Meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina dan tekanan inflasi di seluruh dunia membuat emas kembali dicari. Namun, pergerakan yield membuat harga emas kembali tertekan,” tutur Meger, kepada Reuters.
Kenaikan yield surat utang pemerintah AS membuat emas kurang menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.
Han Tan, kepala analis market dari Exinity mengatakan pergerakan yield membuat emas sulit menembus level US$ 2.000 per troy ons. Namun, dia mengingatkan sejumlah faktor masih bisa mendorong pergerakan harga emas, terutama perang Rusia-Ukraina.
“Dari perspektif teknikal, harga emas di pasar spot mungkin menghadapi resistensi untuk menembus US$ 2.000. Dengan kemampuan emas untuk menguat selama ini, bisa saja emas menguat dan bergerak di atas US$ 2.000 dan berhenti karena yield makin meningkat,” tutur Han Tan, seperti dikutip Reuters.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com
