Rupiah Menguat ke Rp14.365 di Awal Pekan
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.365 per dolar AS pada Senin (18/4) ini. Mata uang Garuda naik 15,5 poin atau naik 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.380 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak melemah pagi ini. Tercatat, dolar Singapura minus 0,11 persen, won Korea Selatan minus 0,19 persen, peso Filipina yang minus 0,01 persen, rupee India minus 0,06 persen, yuan China minus 0,02 persen, ringgit Malaysia minus 0,08 persen, dan baht Thailand minus 0,15 persen.
Kemudian, yen Jepang naik 0,03 persen dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju beragam pagi ini. Terpantau, dolar Australia minus 0,14 persen, poundsterling Inggris minus 0,09 persen, dan euro Eropa minus 0,03 persen. Sementara itu, franc Swiss naik 0,04 persen dan dolar Kanada naik 0,13 persen.
Walau demikian, Analis Pasar Uang Ariston Tjendra justru memproyeksikan nilai tukar rupiah tertekan pada awal pekan ini. Pasalnya, pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS akan agresif.
“Pekan lalu, Kepala bank sentral AS area Cleveland Loretta Mester dan Kepala bank sentral AS cabang New York John Williams mengisyaratkan kebijakan pengetatan moneter yang lebih agresif karena inflasi di AS yang sudah sangat tinggi,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/4).
Selain itu, kekhawatiran akan inflasi yang tinggi juga didorong oleh harga pangan dan energi yang naik. Keduanya harga naik salah satunya disebabkan oleh perang yang masih berlanjut di Rusia dan Ukraina.
Ariston memproyeksikan pelemahan rupiah pada rentang Rp14.400 dengan potensi support Rp14.350.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com