Harga Minyak Dunia Melonjak 4 Persen, Cadangan Terus Mengalir
Harga minyak mentah dunia kembali melonjak pada perdagangan Kamis (14/4). Padahal, saat ini pasokan minyak mentah mengalami peningkatan besar guna menenangkan kekhawatiran pasar soal pasokan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent melambung US$4,14 atau naik 4 persen menjadi US$108,78 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat US$3,65 atau naik 3,7 persen menjadi US$104,25 per barel.
Dalam beberapa waktu terakhir pasar minyak mentah dunia mengalami pasang surut setelah pasokan minyak dari Rusia terhambat akibat invasi yang dilancarkan ke Ukraina. Pasalnya, Rusia diperkirakan memasok 1 juta hingga 3 juta barel per hari (bph).
“Pada akhirnya pasar menjalankan beberapa berita utama dari Rusia, yang menjadi lebih mengancam, dan itu terus semakin berisiko. Masih ada perdebatan tentang dampak apa yang akan terjadi,” kata Analis Price Futures Group Phil Flynn, seperti dikutip dari Antara, Kamis (14/4).
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuduh Rusia melakukan genosida atas invasinya di Ukraina. Dengan begitu, AS akan mengirim lebih banyak senjata seperti sistem artileri, pengangkut personel lapis baja, hingga helikopter.
Perusahaan perdagangan global utama berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari Rusia pada 15 Mei mendatang. Hal ini dilakukan guna menghindari sanksi yang telah dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya dapat dengan mudah mengalihkan ekspor sumber daya energinya yang besar dari Barat ke negara lain seperti India.
Badan Energi Internasional (IEA), Selasa (12/4), mencatatkan penurunan proyeksi permintaan minyak di seluruh dunia. Oleh karena itu, IEA yakin peningkatan produksi global dapat mengimbangi kehilangan produksi minyak Rusia.
Pemerintah AS sendiri telah melepaskan 180 juta barel cadangan minyak mentahnya untuk kebutuhan enam bulan ke depan. Rencana ini merupakan bagian dari pelepasan cadangan minyak mentah dunia hingga 240 juta barel.
AS diperkirakan terus memompa cadangan minyaknya dari 11,8 juta bph menjadi sekitar 12 juta bph pada tahun ini.
Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) justru pesimis pasokan minyak yang hilang dari Rusia tidak bisa digantikan, sekalipun dunia berusaha memompa lebih banyak cadangan minyak mentahnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : pasardana