Harga Minyak Dunia Jatuh Gara-gara AS Dkk Bakal Lepas Cadangan
Harga minyak mentah dunia turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (6/4), waktu AS. Harga minyak jatuh menyusul keputusan negara konsumen besar melepaskan cadangan minyak guna mengatasi masalah pasokan.
Selain itu, risalah yang dirilis The Fed, bank sentral AS, pun menunjukkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneternya.
Mengutip Antara, Kamis (7/4), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni rontok US$5,57 atau 5,2 persen menjadi US$101,07 per barel.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei jatuh US$5,73 atau 5,6 persen menjadi US$96,23 per barel.
Hingga akhirnya penutupan perdagangan harga kedua acuan tersebut tak membaik dan menjadi yang terendah sejak 16 Maret lalu.
Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) dikabarkan bakal melepas 120 juta barel minyak dari cadangan strategis untuk menahan kenaikan harga. Pelepasan tersebut mencakup 60 juta barel minyak milik AS, menurut dua sumber yang mengetahui hal tersebut.
Komitmen pelepasan tersebut merupakan bagian dari janji AS soal pelepasan cadangan sebesar 180 juta barel.
Jika benar terjadi, ini akan menjadi rilis cadangan kedua kalinya yang IEA lakukan selama tahun ini, sekaligus meningkatkan pasokan ke seluruh dunia sekitar 2 juta barel per hari hingga dua bulan ke depan.
Hal tersebut dilakukan guna mengatasi potensi kehilangan minyak Rusia yang saat ini menghadapi sanksi lanjutan dari blok Barat.
Usai melambung, harga minyak dunia kini berangsur turun menyusul rilis cadangan bersama dan perlambatan permintaan di China karena beberapa kotanya melakukan penguncian wilayah alias lockdown, termasuk Shanghai.
Di sisi lain, risalah The Fed merincikan bahwa pihaknya berencana menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan terbarunya. Tetapi, bank sentral AS mengurangi kenaikan karena mengantisipasi perang di Ukraina.
Risalah tersebut menunjukkan pendekatan hawkish The Fed karena mencoba mengendalikan inflasi yang mendorong dolar AS.
Di saat dolar AS perkasa, harga minyak dunia malah cenderung melemah karena harga minyak menjadi mahal.
“Pasar bereaksi atas komentar The Fed dan laporan penyimpanan EIA. The Fed the memberikan kekuatan pada dolar dan itu tercermin dari harga minyak lebih rendah,” terang Direktur Riset Pasar di Tradition Energy Gary Cunningham.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia