1.000 Personel Gabungan Kawal Demo Tolak Pemekaran Papua Hari Ini

Sebanyak 1.000 personel gabungan dikerahkan untuk mengantisipasi aksi demonstrasi penolakan daerah otonomi baru (DOB) di wilayah Jayapura, Papua pada Jumat (1/4).

“Mengantisipasi aksi demo penolakan pembentukan daerah otonomi baru (DOB), Pihak Kepolisian Jayapura Kota menyiapkan 1.000 personel gabungan,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Kapolres Jayapura Kombes Gustav R Urbinas, kepada wartawan, Kamis (31/3).

“Saya ingatkan aksi besok (hari ini) ketika ada kelompok yang muncul kami langsung ambil tindakan tegas dengan membubarkan,” kata Gustav.

Ia mengatakan bahwa pihak kepolisian tak pernah menutup ruang bagi demokrasi dan penyampaian aspirasi. Namun, kata dia, ketentuan tersebut telah diatur dalam aturan perundang-undangan.

Menurutnya, polisi tak pernah mengeluarkan izin bagi warga yang ingin melakukan aksi unjuk rasa di Jayapura besok. Ia mengatakan bahwa penyelenggaran aksi itu tak memenuhi syarat formal.

“Secara formal sudah tidak memenuhi syarat, masa tidak ada penanggung jawab termasuk identitsnya, bahkan menyuruh orang lain untuk mengantarkan surat permohonan ijin aksinya, padahal sudah diatur dalam UU nomor 9 tahun 1998,” ucap dia.

Polisi, kata dia, memastiakn bakal membubarkan massa yang melakukan aksi unjuk rasa. Oleh sebab itu, dia meminta agar masyarakat bijak menyikapi hal tersebut.

“Jadi pihaknya sudah diserahkan pemberitahuan STTP kami dengan menjelaskan aksi ini ditolak dan tidak boleh dilaksanakan,” jelasnya.

Gustav menuturkan polisi bakal melakukan upaya pembubaran sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) jika massa yang datang tak mengindahkan ultimatum polisi.

“Kami bubarkan paksa menggunakan water Canon dan gas air mata serta apabila ada potensi perbuatan tindak pidana kita akan melakukan penangkapan,” cetus dia.

Sebelumnya, sejumlah aksi unjuk rasa penolakan daerah otonomi baru sempat digaungkan di beberapa wilayah Papua. Beberapa diantaranya berakhir ricuh.

Teranyar, aksi penolakan itu terjadi di wilayah Nabire, Papua pada Kamis (31/3). Polisi menyebutkan bahwa dua orang warga diamuk massa yang melakukan aksi itu.

“Kedua korban yang berinisial U (40), ojek, Jalan Ilaga, Kelurahan Bumi Wonorejo dan PIS (32), Swasta, Jalan Perintis, Kelurahan Bumi Wonorejo,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Kamis (31/3).

Menurutnya, korban yang berada di dalam pasar bertemu dengan massa yang berhamburan usai dibubarkan oleh polisi. Menurutnya, ada sekitar 20 orang yang menghampiri korban saat itu.

Dalam pengeroyokan itu, kata Kamal, korba mengalami luka pada bagian kepala belakang, mulut dan hidung. Menurunya, massa juga mengambil paksa telepon seluler milik korban.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *