Singapura Cabut Aturan Wajib Masker di Luar Ruangan

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mencabut aturan wajib masker dan sebagian aturan pembatasan Covid-19 lain menyusul kasus virus corona yang terus menurun.

Dalam pidato nasional pada Kamis (24/3), PM Lee mengumumkan bahwa dengan risiko penularan Covid-19 yang rendah, pemerintah mencabut aturan wajib masker di luar ruangan.

Meski begitu, warga Singapura tetap diwajibkan memakai masker di dalam ruangan.

“Yang terpenting, sistem perawatan kesehatan Singapura tetap tangguh. Sektor kesehatan kami berada di bawah tekanan yang cukup besar saat puncak gelombang Omicron, tapi kami bertahan. Saat ini, bebannya masih berat, tapi tekanannya sekarang berkurang,” kata Lee seperti dikutip The Straits Times.

“Dengan mempertimbangkan semua hal, kami percaya bahwa kami sekarang siap untuk mengambil langkah maju yang menentukan menuju hidup berdamai dengan Covid-19,” paparnya menambahkan.

Selain melonggarkan aturan wajib masker, Singapura juga melonggarkan aturan berkerumun menjadi 10 orang, mengizinkan perkantoran diisi 75 persen kapasitas pegawai, hingga mengizinkan konser dan acara publik lainnya menampung hingga 75 persen kapasitas penonton.

Singapura juga menghapus hampir semua pembatasan perjalanan bagi pendatang asing yang telah divaksinasi lengkap. PM Lee mengatakan perjalanan dari dan ke Singapura akan terasa seperti dulu lagi sebelum pandemi menyerang.

Singapura menjadi salah satu negara pertama yang berencana menerapkan strategi hidup berdampingan dengan Covid-19. Namun rencana ini sempat tertunda karena ledakan kasus varian Omicron beberapa waktu lalu.

Pada Februari, kasus harian di Singapura mencapai puncak dengan 26 ribu kasus. Pemerintah sampai-sampai mengerahkan 100 tentara untuk membantu penanganan Covid-19 usai rumah sakit kewalahan menghadapi lonjakan pasien.

Namun kini, gelombang Omicron mulai mereda di negara Asia Tenggara ini. Jumlah kasus harian turun menjadi sekitar 9.000 pada Rabu (23/3).

Sebagian besar kasus di Singapura memiliki gejala ringan atau tanpa gejala sekitar 92 persen dari total 5,5 juta penduduk.

Sebagai salah satu upaya meredam laju penularan virus corona, Singapura mempercepat program vaksinasi. Sejauh ini tercatat 71 persen penduduk sudah menerima booster vaksin.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *