Harga Minyak Dunia Tembus US$121 per Barel Karena Pipa CPC Rusak

Harga minyak dunia naik 5 persen menjadi lebih dari US$121 per barel pada akhir perdagangan Rabu (23/3) waktu AS. Kenaikan harga terjadi karena gangguan ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) yang menambah kekhawatiran pasar terhadap pasokan global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik US$6,12 atau 5,3 persen menjadi US$121,60 per barel.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April naik US$5,66 atau 5,2 persen menjadi US$114,93 per barel.

Pipa CPC merupakan jalur pasokan yang signifikan untuk pasar global, membawa sekitar 1,2 juta barel minyak mentah utama Kazakhstan setiap harinya atau 1,2 persen dari permintaan global.

Ekspor minyak mentah dari terminal CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti total, setelah kerusakan yang disebabkan oleh badai besar dan cuaca buruk.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan distribusi minyak dari CPC mungkin benar-benar dihentikan hingga dua bulan ke depan.

Kenaikan harga minyak juga didorong oleh harga acuan berjangka yang terus menanjak sejak Rusia menginvasi Ukraina. AS dan sekutunya pun menjatuhkan beragam sanksi kepada Negeri Beruang Merah, termasuk larangan impor minyak.

Padahal, Rusia mengekspor antara 4 juta hingga 5 juta barel minyak mentah setiap hari, menjadikan negara itu sebagai eksportir terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.

“Ada konsensus yang berkembang bahwa larangan de facto atas pembelian minyak Rusia telah mengakibatkan gangguan pasokan 2 juta hingga 3 juta barel per hari, dan sampai dunia dapat menemukan cara untuk mengganti minyak itu,” kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/3).

Di sisi lain, negara-negara anggota Uni Eropa (EU) terpecah terkait larangan impor minyak Rusia tersebut.

Beberapa negara termasuk Jerman mengatakan blok tersebut terlalu bergantung pada bahan bakar fosil Rusia. Sementara, Inggris mengatakan hanya akan mengurangi pembelian.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribun Manado

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *