Dolar AS Menguat Ketika Harga Minyak Jatuh
Nilai tukar dolar AS (USD) menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena gejolak harga minyak yang berdampak terhadap euro.
Dikutip dari Antara, Rabu 16 Maret 2022, kenaikan dolar juga dipengaruhi pertemuan penting antara Rusia dan Ukraina serta indikasi penguncian covid-19 akan menghambat pertumbuhan ekonomi di Tiongkok. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik kurang dari 0,1 persen di sore hari di New York, karena pasar menunggu pernyataan Federal Reserve AS setelah pertemuan tentang kebijakan moneter pada Rabu waktu setempat.
Euro terakhir turun kurang dari 0,1 persen menjadi USD1,0933, setelah naik hampir 0,5 persen. Poundsterling Inggris menguat 0,2 persen menjadi USD1,3027.Yen Jepang melanjutkan perdagangan pada level terlemahnya terhadap USD dalam lima tahun karena greenback naik 0,1 persen menjadi 118,335 yen.
Indeks dolar telah kehilangan hampir 0,5 persen semalam setelah harga minyak turun di bawah USD100 per barel, memperkuat euro. Indeks pulih setelah minyak naik dari level terendah hari itu dan terakhir di USD99,14, naik 3,0 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Minyak mentah berjangka Brent turun sebanyak 8,0 persen setelah kekhawatiran atas pasokan menurun oleh pembicaraan gencatan senjata Ukraina yang sedang berlangsung dan karena meningkatnya kasus covid-19 di Tiongkok mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan minyak yang lebih sedikit. Ekonomi Eropa dan mata uang tunggal sangat sensitif terhadap perang dan harga minyak.
“Ini (penurunan harga minyak) mencerminkan harapan bahwa pembicaraan antara negosiator Rusia dan Ukraina dapat mengarah pada solusi damai dan segera,” kata Analis Valas Commerzbank dalam sebuah catatan kepada klien.
“Dolar AS berada pada level yang cukup tinggi. Kami akan membutuhkan kejutan hawkish dari The Fed untuk melihat kenaikan lebih lanjut, tapi saya pikir batasannya cukup tinggi untuk itu,” ujar Analis Pasar Senior di Ebury Matthew Ryan.
Upaya bank sentral untuk menurunkan lonjakan inflasi tanpa memicu resesi ditantang lebih lanjut oleh dampak perang Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Kyiv siap menerima jaminan keamanan yang menghentikan tujuan jangka panjangnya dari keanggotaan aliansi NATO, yang ditentang Moskow.
Pembicaraan damai dengan Rusia, melalui tautan video, dilanjutkan pada Selasa, 15 Maret 2022, pertama kali putaran pembicaraan berlangsung di hari kedua.
Sumber : medcom.id
Gambar : Media Indonesia