Buku Norman Pasaribu Masuk Daftar Panjang International Booker Prize

Buku karya penulis Indonesia Norman Erikson Pasaribu, Happy Stories, Mostly, masuk daftar panjang nominasi penerima penghargaan bergengsi International Booker Prize 2022.
Happy Stories, Mostly disebut sebagai karya dengan perpaduan kuat antara fiksi ilmiah, absurdisme, dan realisme alternatif-historis.

Absurdisme merupakan aliran yang didasarkan pada kepercayaan bahwa manusia secara umum tidak berarti dan tidak masuk akal.

“Itu bertujuan mengacaukan dunia heteronormatif dan mengekspos kebusukan yang mendasarinya,” mengutip Booker Prizes.

Happy Stories, Mostly terinspirasi dari konsep ‘pengurangan atau menentang penciptaan’ Simone Weil. Buku itu menggambarkan elemen budaya Batak dan Kristen dengan menempatkan karakter queer dalam situasi serta plot yang biasanya diisi karakter hetero.

Buku Happy Stories, Mostly karya Norman Erikson Pasaribu masuk daftar panjang International Booker Prize 2022.
Sebelumnya, buku tersebut terbit dengan judul Cerita-cerita Bahagia, Hampir Seluruhnya. Buku itu kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Tiffany Tsao.

Happy Stories, Mostly karya Norman Erikson Pasaribu bakal bersaing dengan 12 buku karya penulis dunia lainnya untuk mendapatkan hadiah utama £50 ribu atau sekitar Rp934,5 juta (£1=Rp18.691,59) yang dibagi rata antara penulis dan penerjemah.

Namun, sebelum itu mereka juga harus masuk daftar pendek terlebih dahulu. Tahun ini, penulis dan penerjemah daftar pendek masing-masing akan mendapatkan £2.500 atau sekitar Rp46,7 juta (£1=Rp18.691,59).

Daftar pendek nominasi International Booker Prize 2022 akan diumumkan pada 7 April.

Berikut longlist (daftar panjang) International Booker Prize 2022.
– Cursed Bunny karya Bora Chung, diterjemahkan Anton Hur (Honford Star)
– After The Sun karya Jonas Eika, diterjemahkan Sherilyn Nicolette Hellberg (Lolli)

– A New Name: Septology VI-VII karya Jon Fosse, diterjemahkan Damion Searls (Fitzcarraldo)

– More Than I Love My Life karya David Grossman, diterjemahkan Jessica Cohen (Jonathan Cape)

– The Book of Mother karya Violaine Huisman, diterjemahkan Leslie Camhi (Virago)

– Heaven karya Mieko Kawakami, diterjemahkan Samuel Bett and David Boyd (Picador)

– Paradais karya Fernanda Melchor, diterjemahkan Sophie Hughes (Fitzcarraldo)

– Love in the Big City karya Sang Young Park, diterjemahkan Anton Hur (Tilted Axis)

– Happy Stories, Mostly karya Norman Erikson Pasaribu, diterjemahkan Tiffany Tsao (Tilted Axis)

– Elena Knows karya Claudia Piñeiro, diterjemahkan Frances Riddle (Charco)

– Phenotypes karya Paulo Scott, diterjemahkan Daniel Hahn (And Other Stories)

– Tomb of Sand karya Geetanjali Shree, diterjemahkan Daisy Rockwell (Tilted Axis)

– The Books of Jacob karya Olga Tokarczuk, diterjemahkan Jennifer Croft (Fitzcarraldo)

Sementara itu, Norman Erikson Pasaribu merupakan penulis puisi, fiksi, dan nonfiksi yang lahir di Jakarta pada 1990.

Koleksi puisi debutnya Sergius Mencari Bacchus (Sergius Seeks Bacchus) memenangkan hadiah pertama Kompetisi Naskah Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015, Itu juga terpilih dalam Penghargaan Sastra Khatulistiwa 2016 untuk Puisi.

Sebelum Norman, penulis Eka Kurniawan berhasil menembus daftar panjang Man Booker International Prize 2016 lewat bukunya bertajuk Man Tiger atau Lelaki Harimau.

Pencapaian ini membuat nama Eka menjadi penulis Indonesia pertama yang masuk dalam penghargaan bergengsi tersebut.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *