Rupiah Perkasa ke Rp14.365 usai Rusia Izinkan Warga Ukraina Keluar
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.365 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (9/3) pagi. Mata uang Garuda naik 31 poin atau 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.396 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat pagi ini. Tercatat, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,12 persen, won Korea Selatan naik 0,41 persen, peso Filipina yang naik 0,15 persen.
Kemudian, rupee India naik 0,07 persen, yuan China naik 0,03 persen, dan baht Thailand naik 0,17 persen. Namun, yen Jepang minus 0,20 persen dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju menguat pagi ini. Terpantau, dolar Kanada naik 0,05 persen, dolar Australia naik 0,07 persen, poundsterling Inggris naik 0,07 persen, dan euro Eropa naik 0,34 persen. Hanya franc Swiss yang minus 0,08 persen,
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan sentimen pasar terlihat lebih positif terhadap aset berisiko, termasuk rupiah.
Menurutnya, rupiah bisa menguat dengan potensi Rp14.360 dan potensi pelemahan di posisi Rp14.420.
Hal ini terjadi lantaran Rusia telah mengumumkan akan memberikan jalan bagi masyarakat sipil untuk meninggalkan Ukraina pada hari ini. Namun, invasi Rusia masih menjadi sentimen negatif bagi perkembangan pasar.
“Invasi Rusia masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Perang dan sanksi ekonomi telah mendorong harga komoditas terutama energi melonjak sehingga terjadi potensi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Rabu (9/3).
Sementara itu, harga aset berisiko masih berpeluang dalam tekanan karena pasar masih akan mengalihkan investasinya ke aset yang lebih aman seperti dolar AS dan emas yang mendorong kenaikan harga untuk kedua aset tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika