Rupiah Keok ke Rp14.415 Gara-Gara Larangan Impor Minyak Rusia
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.415 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (7/3) pagi. Mata uang Garuda minus 28,5 poin atau 0,20 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.386,5 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak anjlok pagi ini. Tercatat, dolar Singapura minus 0,27 persen, won Korea Selatan minus 1 persen, peso Filipina yang minus 0,43 persen, ringgit Malaysia minus 0,04 persen, dan baht Thailand minus 0,76 persen.
Lalu, dolar Hong Kong melemah 0,4 persen, yuan China minus 0,4 persen, dan yen Jepang naik 0,05 persen.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju memerah pagi ini. Terpantau, franc Swiss minus 0,49 persen, poundsterling Inggris minus 0,27 persen, dan euro Eropa minus 0,85 persen. Sementara, dolar Kanada naik 0,1 persen, dolar Australia menguat 0,64 persen
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan melemah hari ini. Pasalnya, pasar berisiko masih dibayangi oleh sentimen negatif.
Salah satunya berasal dari perang Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Hal tersebebut, lanjutnya membuat harga komoditas melambung, termasuk komoditas energi yang berimbas ke potensi inflasi.
Ia menilai pernyataan Kementerian Luar Negeri AS pada Minggu (6/3) bahwa AS dan sekutunya sedang mempertimbangkan melarang impor minyak dan gas Rusia mendorong kenaikan harga migas dunia.
“Inflasi yang tinggi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global. Kekhawatiran pasar ini mendorong pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak dalam rentang Rp14.350 per dolar AS-Rp14.450 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kabarin.co