Rupiah Tersungkur ke Rp14.327 per Dolar AS Jelang Akhir Pekan
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.327 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (18/2) pagi. Posisi ini melemah 2 poin atau 0,01 persen dari Rp14.325 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Di Asia, mayoritas mata uang terlihat menguat di hadapan dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,04 persen, ringgit Malaysia menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,02 persen, baht Thailand menguat 0,01 persen, yuan China menguat 0,06 persen.
Kemudian, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen dan yen Jepang melemah 0,19 persen.
Sebaliknya, mata uang negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa bergerak stagnan, dolar Australia menguat 0,03 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,04 persen, dolar Kanada menguat 0,02 persen, dan franc Swiss melemah 0,08 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan memproyeksi rupiah bergerak melemah hari ini. Pasar khawatir lonjakan kasus covid-19 akan menghambat proses pemulihan ekonomi.
“Kasus covid-19 yang terus naik melampaui puncak gelombang ke-2 tahun lalu menambah kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi dalam negeri dan dapat menekan rupiah,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, ketegangan Rusia dan Ukraina turut menekan aset berisiko, seperti rupiah dan saham. Pasar khawatir serangan militer Ukraina ke pendukung Rusia akan memicu serangan balik dari Rusia ke Ukraina.
“Hari ini rupiah mungkin bisa melemah lagi ke kisaran Rp14.360 per dolar AS dengan potensi support di Rp14.300 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Detikcom