Infeksi Menurun, Portugal akan Cabut Sebagian Besar Aturan Covid-19

Portugal membatalkan sebagian besar aturan covid-19 yang tersisa. Gelombang infeksi Omicron yang menurun menjadi pemicunya.

Pencabutan sisa aturan covid-19 termasuk persyaratan untuk menunjukkan kartu digital covid-19 bagi mereka yang menginap di hotel dan tes negatif untuk masuk kelab malam.

“Ini adalah momen yang sangat penting. Satu langkah lagi menuju kembalinya kehidupan normal,” ucap Menteri Kabinet Mariana Vieira da Silva, dilansir dari The Guardian, Jumat, 18 Februari 2022.

“Langkah-langkah baru akan mulai berlaku dalam beberapa hari ke depan,” sambungnya. Pasalnya, mereka masih membutuhkan cap persetujuan terakhir dari presiden.

Mereka yang pergi ke restoran, hotel, atau tempat budaya tidak lagi diminta untuk menunjukkan sertifikat digital covid – bukti vaksinasi, pemulihan dari covid-19 atau tes negatif.

Tapi hal tersebut masih berlaku jika akan memasuki Portugal melalui udara, laut atau darat. Tes negatif juga tidak akan diminta untuk menghadiri acara besar atau memasuki stadion olahraga, bar, dan kelab malam.

Bekerja dari rumah tidak lagi direkomendasikan, dan kontak berisiko tinggi dari orang yang dites positif Covid tidak perlu diisolasi. Mereka dengan hasil tes positif harus tinggal di rumah.

Meski demikian, warga masih harus memakain masker di dalam ruangan, seperti di transportasi umum atau supermarket.

Seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Portugal mengalami lonjakan kasus bulan lalu karena varian Omicron yang menyebar cepat. Namun, jumlah infeksi harian secara bertahap turun sejak awal Februari.

Negara itu melaporkan sekitar 20 ribu kasus baru pada Kamis kemarin. Namun, angka tersebut lebih rendah saat puncaknya 27 Januari, yakni 65.706 kasus per hari.

Vaksinasi yang meluas dan fakta Omicron ‘lebih ringan’ dibanding varian lain, membuat kematian dan rawat inap di bawah gelombang yang sebelumnya.

“Belum saatnya untuk mengatakan pandemi telah berakhir, tetapi ini adalah momen yang sangat penting,” seru da Silva.

Ia menambahkan, pemerintah mungkin dapat membatalkan aturan lainnya dalam lima pekan ke depan jika angka kematian dan rawat inap terus menurun.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *