Rupiah Menguat ke Rp14.348 Jelang Rilis Suku Bunga BI
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.348 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (10/2) pagi. Mata uang Garuda menguat 10 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.358 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia melemah pada pagi ini. Tercatat, yen Jepang minus 0,01 persen, dolar Hong Kong turun 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,08 persen, ringgit Malaysia turun 0,06 persen.
Di sisi lain, won Korea Selatan dan dolar baru Taiwan stagnan. Sedangkan peso Filipina naik 0,16 persen, dan yuan China naik 0,02 persen.
Sedangkan mata uang di negara maju terpantau bervariatif pada pagi ini. Terpantau, euro melemah 0,04 persen, dolar Australia minus 0,15 persen, dolar Kanada turun 0,01 persen, dan franc Swiss menguat 0,03 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat hari ini karena pasar masih terlihat optimis terhadap pemulihan ekonomi. Menurut dia, optimisme tercermin dari indeks saham global pada perdagangan kemarin dan pergerakan indeks saham Asia pagi ini.
Sedangkan dari dalam negeri, pasar juga akan fokus ke RDG Bank Indonesia. “BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun tingkat inflasi di Januari sudah di dalam kisaran target BI,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Di sisi lain, ia menyebut pasar akan melihat langkah moneter lainnya yang akan diambil BI setelah pada rapat sebelumnya BI menyatakan akan menaikan giro wajib minimum (GWM).
Bila benar, ini artinya pengetatan moneter akan dimulai tahun ini. “Bila ada kebijakan tambahan yang mengarah ke pengetatan moneter, rupiah masih terdukung menguat hari ini,” kata dia.
Tapi di sisi lain, ia melihat konsolidasi pergerakan rupiah mungkin terjadi hari ini karena pasar menantikan data inflasi konsumen AS per Januari yang akan dirilis malam ini.
Ariston memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp14.340-Rp14.370 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Medcom.id