Gunung Merapi Mengalami 83 Kali Gempa Guguran dalam Sehari
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 83 kali gempa guguran. Peristiwa ini terjadi selama periode pengamatan pada pukul 00.00 hingga 24.00, 8 Februari 2022.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan selain gempa guguran, juga tercatat empat kali gempa hibrida atau fase banyak. Kemudian, dua kali gempa embusan dan serta satu kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal. Ketinggian asap sekitar 50 meter di atas puncak.
“Pada periode pengamatan itu, tercatat 25 kali guguran lava pijar keluar dari dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya,” kata Hanik, Rabu, 9 Februari 2022.
Berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan visual 28 Januari- 3 Februari 2022, BPPTKG menyatakan tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah Merapi.
Hanik menyebutkan volume kubah lava barat daya Merapi sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik. BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer (km), dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sedangkan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
“Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung,” ucap Hanik.
Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia