Pasokan Makin Tipis, Harga Minyak Mentah Melambung
Harga minyak mentah dunia melambung tinggi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Harga minyak menembus USD90 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014 karena kekhawatiran akan menipisnya pasokan di tengah musim dingin yang ekstrem.
Mengutip Antara, Jumat, 4 Februari 2022, patokan global minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat USD1,64 atau 1,8 persen menjadi USD91,11 per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret melonjak USD2,01 atau 2,3 persen menjadi USD90,27 per barel.
Para analis mengaitkan reli terakhir dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa cuaca dingin yang berkepanjangan dapat memukul produksi di Texas, memperburuk ketatnya pasar minyak mentah dunia.
Lebih dari 200 ribu orang telah kehilangan listrik di seluruh Amerika Serikat (AS) karena musim dingin. Sementara Badai Ida tahun lalu yang mematikan listrik bagi jutaan orang Texas, tetap menjadi sorotan.
Di sisi lain, investor juga mengamati perkembangan antara Rusia dan Barat atas sikap agresif Rusia terhadap Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan NATO dan Barat atas meningkatnya ketegangan.
“Ketegangan di sekitar konflik Ukraina memberikan dukungan, dan kami memiliki permintaan global yang meningkat dan kami tidak benar-benar meningkatkan pasokan untuk memenuhinya,” kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy.
Sementara itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, minggu ini sepakat untuk mempertahankan kenaikan bulanan sebesar 400 ribu barel per hari (bph) dalam produksi mereka meskipun ada tekanan dari konsumen untuk meningkatkan pasokan lebih cepat.
Analis Goldman Sachs memperkirakan Brent akan melampaui USD100 pada kuartal ketiga. Pialang telah memperkirakan OPEC+ dapat mempertimbangkan pelonggaran pemotongan produksi yang lebih cepat.
Beberapa anggota OPEC berjuang untuk memompa lebih banyak meskipun harga berada di level tertinggi tujuh tahun. Irak memompa 4,16 juta barel per hari minyak pada Januari, di bawah batasnya 4,28 juta barel per hari di bawah kesepakatan OPEC+.
Sumber : medcom.id
Gambar : MSN