Stok AS Terkuras, Minyak Dunia Naik Tipis
Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kenaikan terjadi setelah stok mingguan minyak mentah AS turun mengimbangi keputusan OPEC+ pada rencana kenaikan produksi moderat.
Mengutip Antara, Kamis, 3 Februari 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April bertambah 31 sen menjadi USD89,47 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate(WTI) AS untuk pengiriman Maret naik enam sen menjadi USD88,26 per barel.
Adapun patokan minyak Brent tetap berada dalam jarak USD90 selama beberapa hari, didukung oleh kekhawatiran berkelanjutan tentang pasokan yang ketat di seluruh produsen utama minyak dunia. Hal ini membuat pasar tidak mampu mendorong harga menjadi lebih tinggi.
“Ada banyak resistensi di dekat USD90, jadi kami melihat beberapa aksi ambil untung,” kata analis Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn.
Stok minyak mentah AS turun satu juta barel pekan lalu. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, OPEC+ terjebak dengan rencana yang telah disepakati sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari.
Aliansi produsen minyak global juga telah meningkatkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari selama berbulan-bulan setelah memangkas sebanyak 10 juta barel per hari pada 2020. Namun, kelompok tersebut sedang berjuang untuk memenuhi target demi membatasi lonjakan harga.
Sementara itu, kelompok OPEC+ menyalahkan kenaikan harga pada kegagalan negara-negara konsumen untuk memastikan investasi yang memadai dalam bahan bakar fosil saat mereka beralih ke energi yang lebih hijau.
Meski harga didorong oleh ketegangan Rusia-AS dan memicu kekhawatiran bahwa pasokan energi ke Eropa dapat terganggu. Washington menuduh Moskow berencana menyerang Ukraina, yang disangkal oleh Rusia sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia.
Di sisi lain, badai musim dingin besar diperkirakan akan melanda sebagian besar Amerika Serikat bagian tengah dan membentang ke bagian Timur Laut minggu ini, membawa salju lebat, hujan beku dan es, kata Layanan Cuaca Nasional. Badai itu terjadi beberapa hari setelah ledakan musim dingin yang mematikan dan dapat meningkatkan harga minyak. Terutama karena beberapa daerah menggantikan gas alam yang pasokannya semakin langka.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id