Thailand Kunjungi Riyadh, Buka Kesempatan Pekerja ke Saudi

Pejabat Thailand mengatakan kunjungan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha ke Arab Saudi membuka kemungkinan pekerja migran Bangkok bekerja di negara Timur Tengah itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil pemerintah Thailand, Ratchada Dhnadirek, usai melakukan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Thailand, Suchart Chomklim, dan Menteri Ketenagakerjaan Arab Saudi Ahmad bin Sulaiman Alrajihi di Istana Yamamah, Selasa (25/1).

Kedua menteri itu membahas kerja sama di sektor tenaga kerja kedua negara.

Suchart mengatakan kunjungan kali ini membuka kembali kesempatan bagi pekerja migran Thailand di Arab Saudi.

Menurut laporan Bangkok Post, Ahmad mengatakan kepada Suchart, bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah memerintahkan Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencari tenaga kerja ahli, dengan target sekitar 8 juta.

Ratchada mengatakan kedua pihak sepakat mempercepat kerja sama karena Kerajaan punya proyek konstruksi.

Saudi ingin bekerja sama dengan Thailand sesegera mungkin, terutama untuk mencari tenaga kerja ahli di bidang industri, hotel, kesehatan, dan konstruksi mega proyek. Menurut mereka, semua tenaga kerja yang disediakan Thailand punya potensi di sektor tersebut.

Departemen Ahli dan Perkembangan Kementerian Ketenagakerjaan Thailand, lanjut Suchart, bisa melatih pekerja di berbagai bidang untuk memenuhi kebutuhan Saudi.

Suchart melanjutkan, Thailand juga memiliki perusahaan penempatan kerja yang andal, dan terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan.

Merespons hal tersebut, Alrajihi menegaskan standar yang tinggi dalam menyediakan tenaga asing dengan kualitas hidup serta kesejahteraan yang baik.

Dia mengatakan Saudi mengoperasikan program e-contract untuk mempertahankan hak-hak pekerja dan mengurangi konflik antara karyawan dan majikan.

Mereka juga punya program inisiatif mobilitas tenaga kerja dengan memberi kebebasan pergerakan dan menciptakan fleksibilitas, efisiensi serta kompetensi di pasar tenaga kerja.

Saudi pernah menjadi negara tujuan utama pekerja Thailand. Namun, hubungan kedua negara ini renggang selama 30 tahun. Hal ini bermula dari pencurian berlian biru senilai Rp286 miliar pada 1989 oleh salah satu pekerja migran Bangkok.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *