Emas Dunia Melonjak Akibat Jatuhnya Saham AS dan Ketegangan Ukraina
Harga emas mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan pada penutupan Selasa (Rabu pagi WIB), terangkat kekhawatiran geopolitik atas Ukraina yang mendorong investor menuju aset safe haven, serta penurunan tajam di pasar saham AS menjelang pertemuan Federal Reserve (Fed) yang dapat memberikan tentang rencana pengetatan kebijakan moneternya.
Mengutip Antara, Rabu, 26 Januari 2022, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD10,8 atau 0,59 persen, menjadi USD1.852,50 per ons. Di pasar spot, harga emas juga naik 0,50 persen menjadi diperdagangkan di USD1.852,03 per ons.
Sehari sebelumnya Senin, 24 Januari, harga emas berjangka terdongkrak USD9,9 atau 0,54 persen menjadi USD1.841,70, setelah jatuh USD10,8 atau 0,59 persen menjadi USD1.831,80 pada Jumat, 21 Januari, dan terkikis USD0,6 atau 0,03 persen menjadi USD1.842,60 pada Kamis, 20 Januari.
“Ketegangan Ukraina tidak diragukan lagi telah membantu emas selama dua sesi terakhir, tetapi saya yakin pendorong sebenarnya adalah rencana Fed untuk segera memulai kenaikan suku bunga,” kata Editor Gold Newsletter Brien Lundin, menunjukkan bahwa kenaikan pertama dalam siklus pengetatan secara historis memicu reli emas.
Hal itu mungkin tampak kontra-intuitif, tetapi catatan dengan jelas menunjukkan polanya. Menurutnya kemungkinan karena pedagang menjual emas untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga, dan setelah membeli di rumor, mereka menjual di berita.
Rusia mengamati
Rusia mengatakan sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi eskalasi, sementara Inggris mendesak sekutu Eropanya untuk menyiapkan sanksi jika Rusia menginvasi Ukraina.
“Emas bertindak seperti pelarian ke perdagangan yang aman dalam skenario menunggu dan memantau sampai setelah pengumuman Fed besok,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.
“Investor menunggu isyarat tentang seberapa agresif The Fed untuk sisa tahun ini dan apakah itu akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan untuk mengatasi inflasi,” tambahnya.
The Fed diperkirakan menunjukkan rencananya untuk menaikkan suku bunga pada Maret dan menawarkan wawasan tentang seberapa hawkish yang akan terjadi. Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 9,6 sen atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada USD23,896 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman April naik sebanyak USD5,2 atau 0,51 persen menjadi USD1.025,5 per ons.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id