Tonga Minta Bantuan Darurat Usai Erupsi Vulkanik dan Tsunami

Tonga meminta “bantuan darurat” berupa makanan dan air minum usai terjadinya erupsi gunung berapi bawah laut yang memicu gelombang tsunami pada Sabtu lalu. Permintaan tolong disampaikan ketua parlemen Tonga, Lord Fakafanua, via media sosial.

Seruan baru dapat disampaikan saat ini karena sebagian besar jaringan telekomunikasi dan internet di Tonga terputus usai erupsi gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai.

Erupsi masif tersebut memicu gelombang tsunami dan menyelimuti langit Tonga dengan abu vulkanik.

“Komunikasi masih terputus, dan dampak penuh terhadap kondisi masyarakat dan properti di seantero negeri belum diketahui,” sebut Lord Fakafanua, dilansir dari Al Jazeera, Senin, 17 Januari 2022.

“Apa yang kami ketahui adalah, Tonga membutuhkan bantuan darurat untuk memastikan kebutuhan makanan dan air minum terpenuhi di kalangan warga,” sambungnya.

Permintaan tolong Lord Fakafanua disampaikan saat sejumlah pakar mendeteksi erupsi susulan di gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai.

Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin mengatakan, erupsi susulan Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai terjadi pada Minggu malam pukul 22.10 GMT. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mendeteksi gelombang tinggi di area setelah terjadinya erupsi.

“Mungkin ini adalah erupsi lanjutan dari gunung berapi Tonga,” sebut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

Sementara itu, Australia dan Selandia Baru mengirim pesawat pengintai untuk memeriksa dampak kerusakan di Tonga. Keduanya juga berkoordinasi dengan Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara lain dalam membahas respons kemanusiaan.

Federal Palang Merah Internasional mengaku tengah memobilisasi jaringan regionalnya ke Tonga. Menurut Palang Merah, ini adalah erupsi gunung berapi terburuk yang pernah dialami Pasifik dalam beberapa dekade terakhir.

“Sejauh ini, untungnya, kami tidak menerima laporan mengenai kematian dalam jumlah besar, yang tentu saja merupakan kabar baik,” ucap Menteri Urusan Pasifik Australia, Zed Seselja, kepada kantor berita ABC.

“Namun, informasi yang ada (dari Tonga) saat ini sangat terbatas, atau bahkan hampir tidak ada sama sekali,” sambungnya.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *