Capai Rekor Tertinggi, Inflasi Zona Euro Tembus 5%
Inflasi Zona Euro naik secara tak terduga pada Desember 2021. Kenaikan itu kemungkinan membuat pembacaan jadi lebih tidak nyaman di bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang secara konsisten meremehkan tekanan harga dan mendapat kecaman karena hal tersebut dari beberapa pembuat kebijakannya sendiri.
Mengutip The Business Times, Senin, 10 Januari 2022, tingkat inflasi di 19 negara yang berbagi euro naik menjadi lima persen, dari 4,9 persen pada November. Angka itu rekor tertinggi untuk blok mata uang tunggal dan jauh di atas ekspektasi analis sebesar 4,7 persen.
Data dari Eurostat menunjukkan harga energi, naik 26 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetap menjadi pendorong utama tetapi kenaikan untuk makanan, jasa dan barang impor juga semuanya jauh di atas target inflasi dua persen ECB secara keseluruhan.
Dengan ekonomi yang bangkit kembali dari guncangan pandemi awal tahun lalu, pertumbuhan harga melonjak, membuat ECB -yang memperkirakan inflasi jinak beberapa bulan lalu- lengah. Kemacetan rantai pasokan membatasi ketersediaan produk konsumen dan menambah tekanan inflasi bergerak ke atas.
Sementara konsumen rumah tangga, yang terpaksa menabung uang mereka selama setahun, mulai membelanjakan segalanya mulai dari mobil baru hingga makanan restoran. Meski demikian, diyakini sebagian besar pendorong inflasi ini bersifat sementara, sehingga tekanan harga pada akhirnya akan mereda.
Inflasi kembali di bawah dua persen
ECB melihat inflasi kembali di bawah dua persen pada akhir tahun ini, tetapi daftar panjang pembuat kebijakan yang berpengaruh mempertanyakan narasi ini, memperingatkan bahwa risiko condong ke angka yang lebih tinggi dan pembacaan di atas target dapat bertahan hingga 2023.
Sebagian dari kekhawatiran adalah bahwa harga dasar -atau inflasi tidak termasuk harga pangan dan bahan bakar yang bergejolak- juga di atas target, menunjukkan bahwa sektor-sektor yang rentan terhadap tekanan harga yang lemah selama dekade terakhir sekarang sedang menyesuaikan.
Memang, inflasi tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar, yang diawasi ketat oleh ECB, naik menjadi 2,7 persen pada Desember dari 2,6 persen, sementara ukuran yang lebih sempit yang juga mengecualikan produk alkohol dan tembakau tetap stabil di 2,6 persen. Kedua angka itu tepat di atas ekspektasi.
Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id