Kekhawatiran Omicron Mereda, Rupiah Melenggang ke Rp14.224
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.224 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (22/12). Mata uang Garuda ini menguat 65,5 poin atau 0,46 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.303 per dolar AS.
Sementara, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat pagi ini. Tercatat, baht Thailand menguat 0,05 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, won Korea Selatan menguat 0,32 persen, peso Filipina yang menguat 0,12 persen, dan dolar Singapura menguat 0,03 persen.
Namun, beberapa mata uang Asia lainnya tampak melemah. Contohnya, yen Jepang melemah 0,04 persen, yuan China melemah 0,01 persen, dan dolar Hong Kong bergerak stagnan.
Di sisi lain, mata uang di negara maju bervariasi pagi ini. Terpantau, dolar Kanada melemah 0,06 persen, franc Swiss menguat 0,09 persen, dolar Australia melemah 0,07, dan euro Eropa menguat 0,11 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah semakin perkasa hari ini. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap varian baru omicron mulai mereda.
“Sebagian pelaku pasar menilai omicron tidak sebahaya delta dan tidak mengganggu aktivitas ekonomi,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2021 juga menambah sentimen positif untuk rupiah.
Optimisme itu terlihat dari proyeksi pemerintah terhadap ekonomi nasional yang mencapai 5 persen pada Oktober-Desember 2021.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.230 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke area Rp14.300 per dolar AS,” jelas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : AJNN