Gunung Semeru Kembali Erupsi 3 Kali, Warga Diminta Waspada
Gunung Semeru kembali erupsi, Selasa (7/12). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Semeru mengalami erupsi tiga kali sejak dini hari sampai pagi tadi.
Berdasar penjelasan PVMBG di akun Twitter @PVMBG, erupsi pertama terjadi pada pukul 01.02 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 297 detik.
Kemudian, erupsi Semeru kembali terjadi pada pukul 02.44 WIB. Erupsi kedua ini terjadi dengan durasi 454 detik. Terakhir Semeru erupsi terjadi pukul 05.54 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 1.000 m di atas puncak.
“Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 267 detik,” demikian mengutip laman resmi PVMBG, Selasa (7/12).
PVMBG mengimbau agar masyarakat sekitar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Masyarakat juga diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. PVMBG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
“Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” demikian keterangan resmi PVMBG.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (6/12) pukul 17.30, sebanyak 22 orang meninggal akibat erupsi Semeru. Sebanyak 27 orang masih dinyatakan hilang akibat erupsi.
Kemudian sebanyak 5.205 warga sekitar terdampak akibat erupsi tersebut. Dari jumlah itu, sekitar 2.004 jiwa mengungsi di 19 titik. Presiden Joko Widodo pun bertolak ke Kabupaten Lumajang untuk meninjau penanganan korban erupsi Semeru.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia