Bursa Saham Dunia Hijau, Rupiah Ikut Menguat ke Rp14.418
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.418 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (7/12). Posisi ini menguat 24 poin atau 0,17 persen dari Rp14.442 per dolar AS pada Senin (6/12).
Rupiah berada di zona hijau bersama peso Filipina yang menguat 0,26 persen dan yuan China 0,08 persen. Sementara dolar Hong Kong stagnan.
Sedangkan mayoritas mata uang Asia lainnya berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,07 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, baht Thailand minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,05 persen.
Begitu juga dengan mayoritas mata uang utama negara maju yang menguat dari dolar AS. Dolar Australia menguat 0,04 persen, dolar Kanada 0,04 persen, franc Swiss 0,02 persen, dan poundsterling Inggris 0,01 persen.
Hanya rubel Rusia yang melemah 0,14 persen dan euro Eropa minus 0,03 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah ada peluang berbalik menguat pada hari ini. Pasalnya, bursa saham Eropa dan AS menguat semalam. Begitu juga dengan bursa Asia pada pagi ini.
“Ini karena meredanya kekhawatiran pasar terhadap virus omicron mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Namun, menurutnya, potensi penguatan rupiah tidak terlalu tinggi. Pasalnya, masih ada sentimen kekhawatiran pasar terhadap percepatan pengurangan likuiditas (tapering) bank sentral AS, The Federal Reserve.
Selain itu, pelaku pasar masih menunggu rilis data neraca perdagangan China pada hari ini. Bila surplus tinggi, maka ada harapan pemulihan ekonomi akan terjadi dan mempengaruhi laju perekonomian dunia.
Proyeksi Ariston, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp14.420 sampai Rp14.460 per dolar AS pada hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia