Kala Joe Biden Bikin Harga Minyak Nanjak
Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Kenaikannya pun lumayan tajam, di atas 1%.
Pada Jumat (3/12/2021) pukul 07:23 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 69,67/troy ons. Melesat 1,16% dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 66,5/troy ons. Bertambah 1,42%.
Pasar merespons keputusan OPEC+ yang mempertahankan tambahan produksi minyak 400.000 barel per hari per bulan hingga akhir tahun ini, tidak lebih dari itu. Investor menilai pasokan tetap akan ketat, meski Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lain juga akan menggelontorkan cadangan minyak mereka.
“Saya rasa keputusan ini memberi sinyal bahwa OPEC+ yakin aksi yang dilakukan AS dan negara-negara lain tidak akan berpengaruh banyak,” ujar Phil Flynn, Analis Senior di Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, pasar juga merespons pernyataan Presiden AS Joseph ‘Joe’ Biden. Mantan wakil presiden AS era pemerintahan Barack Hussein Obama itu menegaskan Negeri Paman Sam belum mempertimbangkan pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) untuk menangkal penyebaran virus corona varian omicron.
Sejauh ini ada tiga kasus positif virus corona varian omicron di Negeri Adidaya, masing-masing di California, Colorado, dan Minnesota. Ketiga pasien menunjukkan gejala ringan (mild symptoms).
“Kami akan melawan varian ini dengan ilmu pengetahuan dan kecepatan. Bukan kekacauan dan kebingungan,” tegas Biden, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kebijakan yang ditempuh pemerintahan Biden adalah pelancong yang masuk ke AS wajib dites sebelum keberangkatan dengan hasil negatif, meski sudah divaksin. Penggunaan masker diwajibkan di pesawat, kereta api, dan transportasi umum lainnya.
AS adalah konsumen minyak terbesar dunia. Jika tidak ada lockdown (atau belum, sampai saat ini), maka permintaan minyak akan tetap tinggi. Ini menjadi sentimen yang mendorong harga minyak hingga lebih dari 1%.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Republika