Pemerintah Jepang Siap Kucurkan Anggaran Tambahan Atasi Covid-19
Pemerintah Jepang akan mengumumkan anggaran tambahan pertamanya untuk tahun fiskal ini yang berakhir Maret guna mengurangi dampak negatif pandemi covid-19. Hal itu dengan pengeluaran senilai 36 triliun yen (USD312,04 miliar).
“Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida diperkirakan menyetujui rencana anggaran termasuk penerbitan obligasi pemerintah tambahan sebesar 22,1 triliun yen,” ungkap rancangan tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 26 November 2021.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rekor stimulus USD490 miliar untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia tersebut. Kucuran stimulus bagi ekonomi Jepang ini untuk menopang pemulihan pandemi yang tidak merata di negara itu.
Suntikan sebesar 56 triliun yen ini merupakan yang ketiga sejak krisis covid-19 melanda tahun lalu serta diharapkan akan disetujui oleh kabinet di kemudian hari. “Stimulus ini cukup untuk memberikan rasa aman dan harapan kepada rakyat Jepang,” kata Kishida.
Pengeluaran tersebut akan mencakup berbagai tindakan, termasuk pemberian uang tunai dan kupon kepada keluarga dengan anak di bawah 18 tahun yang memenuhi batas pendapatan, serta kenaikan gaji untuk perawat dan pekerja perawatan.
Rencana pengeluaran besar ini datang setelah ekonomi Jepang menyusut jauh lebih dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Hal ini karena para pemimpin berjuang untuk mengatasi wabah dengan memberlakukan langkah-langkah penahanan di Tokyo dan kota-kota lain.
Mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Shinzo Abe masing-masing menggelontorkan 40 triliun yen dan 38 triliun yen ke dalam perekonomian pada 2020, meskipun beberapa analis dan media meragukan seberapa efektif pengeluaran itu.
“Kami telah mampu membangun langkah-langkah ekonomi yang akan membuka masyarakat baru setelah pandemi,” kata Kishida pada pembicaraan kebijakan antara kabinet dan koalisi yang berkuasa.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id