Jelang Rilis Data Neraca Dagang, Rupiah Gagah ke Rp14.189
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.189 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin (15/11). Mata uang Garuda menguat 29,5 poin atau 0,21 persen dari Rp14.219 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Di Asia, mayoritas mata uang Asia tampak perkasa terhadap dolar AS. Tercatat, peso Filipina menguat 0,02 persen, ringgit Malaysia menguat 0,04 persen, baht Thailand menguat 0,18 persen, dan dolar Singapura menguat 0,06 persen, dan yen Jepang menguat 0,05 persen,
Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,04 persen dari dolar AS, yuan China melemah 0,04 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.
Sementara, mayoritas mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa menguat 0,09 persen, dolar Australia menguat 0,07 persen, dan poundsterling Inggris menguat 0,13 persen. Lalu, dolar Kanada bergerak stagnan dan franc Swiss menguat 0,23 persen.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi rupiah kembali menguat hari ini. Hal ini seiring dengan kenaikan aset berisiko lainnya, seperti indeks saham global.
“Membaiknya pendapatan perusahaan menjadi cerminan perbaikan ekonomi pada masa pandemi yang mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, pasar menanti data neraca perdagangan yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini. Jika surplus, maka akan membuat rupiah semakin kuat.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp14.180 per dolar AS, sementara potensi pelemahan ke kisaran Rp14.250 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Bisnis.com