RI Gelar Konferensi Internasional Jelang Jadi Tuan Rumah G20
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Keuangan, menggelar konferensi internasional bertajuk ‘Pemulihan Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan.’ Konferensi yang digelar virtual tersebut bertujuan untuk menggali gagasan memperkaya agenda prioritas presidensi G20 yang dihelat tahun depan.
“Saya harapkan konferensi ini dapat menghimpun masukan dan saran dari stakeholders bagaimana melaksanakan presidensi G20 dengan lancar dan kita mampu mencapai output yang konkret dan nyata,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Kamis (11/11).
G20 merupakan forum strategi untuk membahas berbagai tantangan global dan mencari solusi terbaik bersama. Forum yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa, yang secara kolektif membentuk ekonomi terbesar di dunia ini, terbukti berperan sentral dalam mengatur tata kelola global.
Antara lain, menerapkan kebijakan makroprudensial, meningkatkan kapasitas pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) dan mengumpulkan informasi tentang shadow banking system.
G20 juga memainkan peran penting dalam memperkuat sistem regulasi keuangan internasional, termasuk koordinasi yang lebih baik antar negara.
Tidak cuma itu, G20 juga memainkan peranan esensial dalam pembahasan isu perubahan iklim dan telah berkomitmen untuk mencapai tujuan utama Perjanjian Paris, yaitu membatasi global warming dan mendorong pencapaian target emisi nol karbon.
G20 juga untuk pertama kalinya mengakui penggunaan mekanisme dan insentif penetapan harga karbon sebagai alat yang memungkinkan untuk melawan perubahan iklim, sejalan dengan reformasi struktural di Indonesia lewat pengesahan UU HPP yang memuat ketentuan pajak karbon.
G20 juga berperan dalam upaya penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi. Salah satunya melalui kebijakan penundaan pembayaran utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah, suntikan dana US$5 triliun untuk penanggulangan covid-19, pengurangan atau penghapusan bea masuk dan pajak, serta penurunan bea masuk untuk vaksin.
Sri Mulyani mengatakan berbagai upaya untuk mendorong pemulihan akan terus dilanjutkan. RI selaku presidensi G20 pada 2022 berkomitmen melanjutkan upaya kolektif global untuk memastikan adanya output nyata pemulihan global.
Atas dasar itu, Indonesia menetapkan ‘Recover Together, Recover Stronger’ sebagai tema utama untuk presidensi G20 pada 2022. Pulih bersama memerlukan koordinasi dan kolaborasi dalam kebijakan ekonomi dan keuangan.
“Semua negara harus bisa keluar dari krisis bersama-sama dan tidak ada yang tertinggal,” kata Sri Mulyani.
Sedangkan, recover stronger atau pulih lebih kuat menekan peran G20 dalam mengatasi masalah struktural yang menghambat efisiensi, produktivitas, inklusi keuangan, dan ekonomi hijau.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia