Waspada Varian Delta Plus, Kemenkes Pantau TKI Singapura-Malaysia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mewaspadai dua negara tetangga yang baru-baru ini sudah mengidentifikasi varian virus SARS-CoV-2 AY.4.2 yang dikenal juga sebagai varian Delta Plus.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut kewaspadaan itu terutama perlu ditingkatkan lantaran banyak kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang bekerja di dua negara itu.

“Malaysia dan Singapura ini tentunya kita tahu banyak WNI yang bekerja disana termasuk di negara timur tengah yang sudah ada AY.4.2, dan ini menjadi kewaspadaan kita tentu ya,” kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/11).

Namun demikian, Nadia menegaskan hingga saat ini pemerintah belum mengidentifikasi varian AY.4.2 di Indonesia berdasarkan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Meski begitu, ia memastikan pemerintah akan berupaya aktif untuk mendeteksi varian ini sebelum kecolongan.

Salah satu upayanya di antara lain adalah dengan melakukan pemeriksaan WGS terhadap mereka yang terinfeksi covid-19 dengan CT value yang rendah, ataupun mereka yang positif covid-19 dari negara yang sudah ‘diserang’ varian AY.4.2.

Adapun CT value merupakan indikator yang dapat menunjukkan banyaknya muatan virus dari sampel yang diambil dari hasil spesimen seorang pasien. Apabila nilainya rendah, maka jumlah virus Covid-19 yang ada semakin banyak. Dan sebaliknya, jika nilai CT value cenderung tinggi, berarti jumlah virus di dalam tubuh sedikit.

“Kasus-kasus yang positif langsung dilakukan WGS sehingga kita pastikan, kita bisa mendeteksi varian AY.4.2 ini. Dan yang positif covid-19 dengan kondisi ini bisa dilakukan pengobatan sampai betul-betul dinyatakan sembuh,” jelasnya.

Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan bahwa varian AY.4.2. lebih ganas 15 persen ketimbang varian Delta sebelumnya. Varian ini telah memicu peningkatan kasus Covid-19 di Inggris.

Virus mutasi ini dikhawatirkan masuk ke Indonesia imbas pelonggaran pintu masuk penerbangan internasional ke Indonesia. Namun demikian, Luhut menegaskan bahwa pemerintah tak ingin warga negara Indonesia sampai terjangkit varian baru tersebut. Ia menyatakan berbagai kebijakan yang dibuat sudah menyesuaikan dengan perilaku penyebaran virus corona saat ini.

Meski begitu, Luhut juga menyebut tak menutup kemungkinan masa karantina perjalanan internasional di Indonesia akan diperpanjang, mengingat varian AY.4.2 juga sudah menyerang Malaysia dan Singapura baru-baru ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : JawaPos.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *